METODOLOGI SYARAH HADIS INDONESIA AWAL ABAD KE-20 (Studi Kitab al-Khil‘ah al-Fikriyyah Syarh al-Minhah al-Khairiyyah Karya Muhammad Mahfuz al-Tirmasi dan Kitab al-Tabyin al-Rawi Syarh Arba‘in Nawawi Karya Kasyful Anwar al-Banjari )

MUNIRAH, S. TH. I., NIM: 1320511090 (2015) METODOLOGI SYARAH HADIS INDONESIA AWAL ABAD KE-20 (Studi Kitab al-Khil‘ah al-Fikriyyah Syarh al-Minhah al-Khairiyyah Karya Muhammad Mahfuz al-Tirmasi dan Kitab al-Tabyin al-Rawi Syarh Arba‘in Nawawi Karya Kasyful Anwar al-Banjari ). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (METODOLOGI SYARAH HADIS INDONESIA AWAL ABAD KE-20 (Studi Kitab al-Khil‘ah al-Fikriyyah Syarh al-Minhah al-Khairiyyah Karya Muhammad Mahfuz al-Tirmasi dan Kitab al-Tabyin al-Rawi Syarh Arba‘in Nawawi Karya Kasyful Anwar al-Banjari ))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (METODOLOGI SYARAH HADIS INDONESIA AWAL ABAD KE-20 (Studi Kitab al-Khil‘ah al-Fikriyyah Syarh al-Minhah al-Khairiyyah Karya Muhammad Mahfuz al-Tirmasi dan Kitab al-Tabyin al-Rawi Syarh Arba‘in Nawawi Karya Kasyful Anwar al-Banjari ))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Hadis sebagai sumber ajaran Islam kedua merupakan hal yang mutlak untuk dipahami dan dijelaskan maksudnya sebagaimana al-Qur‟an. Jika penjelasan al-Qur‟an disebut dengan tafsir, maka penjelasan hadis disebut dengan syarh. Berbagai upaya telah dilakukan ulama untuk melakukan syarah tersebut dengan metode yang beragam. Begitu juga dengan ulama Indonesia, beberapa karya muncul sebagai bentuk usaha untuk memahami hadis-hadis nabi dan menjelaskannya kepada orang lain agar bisa diamalkan dengan baik dan benar. Di dalam tesis yang berjudul Metodologi Syarah Hadis Indonesia Awal Abad ke-20 (Studi Kitab al-Khil‘ah al-Fikriyyah Syarh al-Minhah al-Khairiyyah Karya Muhammad Mahfuz al-Tirmasi dan Kitab al-Tabyin Al-Rawi Syarh Arba‘in Nawawi Karya Kasyful Anwar Al-Banjari ) ini, penulis mencoba mengupas metode yang digunakan oleh ulama-ulama Indonesia dan menelusuri karakteristik pensyarahannya melalui beberapa karya yang telah mereka hasilkan dengan Kitab al-Khil‘ah al-Fikriyyah Syarh al-Minhah al-Khairiyyah karya Muhammad Mahfuz al-Tirmasi dan Kitab al-Tabyin al-Rawi Syarh Arba‘in Nawawi karya Kasyful Anwar al-Banjari sebagai fokus kajian. Dengan demikian penelitian ini bersifat kepustakaan murni (library research). Penulis memilih kedua kitab tersebut karena beberapa alasan. (1) Kedua kitab tersebut dikarang oleh ulama Indonesia yang belum mendapat perhatian banyak. Padahal keduanya merupakan warisan yang sangat berharga bagi umat Islam Indonesia, sehingga mempelajari, mengkritisi, dan melakukan refleksi atas kitab-kitab tersebut menjadi penting untuk menyingkap tradisi (turas|) masa lalu yang masih tersisa dan dirasakan manfaatnya sampai sekarang ini. (2) Keduanya sama-sama belajar di Mekkah dan memiliki sanad yang sama, tetapi bahasa dan metode yang digunakan berbeda-beda. Faktor perbedaan ini akan dianalisis metode hermeneutika dan pendekatan sosiologi pengetahuan agar dapat ditemukan makna dan maksud dari pemikiran masing-masing tokoh tersebut. Setelah melakukan kajian yang cukup mendalam, maka beberapa hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, metode syarah hadis yang digunakan ulama Indonesia pada awal abad ke-20 adalah tahlili seperti yang dilakukan oleh Mahfuz al-Tirmasi dan ijmali seperti yang dilakukan oleh Kasyful Anwar. Kedua, metode analisis yang digunakan oleh Mahfuz adalah pendekatan bahasa sedangkan Kasyful Anwar adalah analisis konten. Ketiga, corak dalam pensyarahan hadis pada masa ini adalah corak kebahasaan dan corak tasawuf serta fiqh. Terdapat persamaan dan perbedaan di antara keduanya. Persamaannya dalah keduanya sama-sama memiliki sanad yang sejalur, sedangkan perbedaanya adalah metode yang digunakan karena perbedaan konteks atau reader masing-masing tokoh. Jadi, perbedaan pemahaman seseorang terhadap teks, termasuk hadis tidak hanya karena perbedaan latar belakang keilmuan pengarangnya, tetapi juga karena perbedaan konteks dan reader yang dihadapi. Sedangkan karakteristik syarah hadis pada masa ini berdasarkan materi hadis yang disyarahi adalah syarah hadis arba‘in, yakni syarah terhadap 40 hadis yang kemudian diikuti oleh ulama-ulama setelahnya. Hal ini sebagai bukti besarnya kontribusi keduanya dalam sejarah perkembangan syarah hadis di Indonesia. Kata Kunci: Metode syarah hadis Indonesia, al-Khil‘ah al-Fikriyyah Syarh al-Minhah al-Khairiyyah dan al-Tabyin al-Rawi Syarh Arba‘in Nawawi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. H. Muhammad Alfatih Suryadilaga, M.Ag.,
Uncontrolled Keywords: Metode syarah hadis Indonesia, al-Khil‘ah al-Fikriyyah Syarh al-Minhah al-Khairiyyah dan al-Tabyin al-Rawi Syarh Arba‘in Nawawi.
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 08 Oct 2015 08:28
Last Modified: 08 Oct 2015 08:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17610

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum