PERJUANGAN TENGKU MAHMOOD MAHYIDDEEN DI PATANI, THAILAND SELATAN 1942-1954 M.

MISS ASMA’ WAE-KAJI, NIM 11120033 (2015) PERJUANGAN TENGKU MAHMOOD MAHYIDDEEN DI PATANI, THAILAND SELATAN 1942-1954 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PERJUANGAN TENGKU MAHMOOD MAHYIDDEEN DI PATANI, THAILAND SELATAN 1942-1954 M.) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (PERJUANGAN TENGKU MAHMOOD MAHYIDDEEN DI PATANI, THAILAND SELATAN 1942-1954 M.) BAB II,III,IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Studi ini mengkaji Perjuangan Tengku Mahmood Mahyiddeen di Patani, Thailand Selatan tahun 1942-1954 M. Pokok masalah dalam penelitian ini adalah Perjuangan Tengku Mahmood Mahyiddeen dalam membela Patani untuk membebaskan dari penjajah Siam (Thailand). Studi ini bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan perjuangan Tengku Mahmood Mahyiddeen dalam mengangkat harkat dan mertabat masyarakat Malayu Patani di Thailand Selatan. Kajian ini difokuskan pada perjuangan Tengku Mahmood Mahyiddeen dalam upaya menggabungkan Negara Melayu Raya. Perjuangannya dilatarbelakangi karena adanya perjanjian Anglo (Sempadan) yang dilakukan oleh pemerintah Thailand dengan Inggris. Akibat dari perjanjian ini masyarakat Patani terpinggirkan dalam beberapa aspek kehidupan seperti sosial, politik, budaya, dan ekonomi. Pemerintah Thai menetapkan kebijakan yang menimbulkan ketidakadilan. Tengku Mahmood Mahyiddeen, seorang pegawai berpangkat Mayor dalam pasukan Fore 136, pernah mengemukakan keinginan kepada pihak berkuasa Inggris di India supaya mengambil alih Patani dan wilayah sekitarnya serta digabung dengan Tanah Melayu. Demi memperjuangkan nasib rakyat Patani, Tengku Mahmood Mahyiddeen sebagai seorang berketurunan Patani, ia meneruskan perjuangan membebaskan Patani dengan menyertai Gabungan Melayu Patani Raya (GEMPAR). Namun usahanya gagal karena organisasi itu telah diharamkan oleh Inggris dan dia meninggal dunia dalam usia yang muda (46 Tahun). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi. Pendekatan ini digunakan untuk memahami arti subjektif dari kelakuan sosial dari tokoh tersebut dan masyarakatnya. Sementara teori yang digunakan adalah teori konflik yang dikemukakan oleh James W. Vander Zanden dalam bukunya Sociology. Teori ini digunakan untuk menganalisis konflik yang terjadi antara Tengku Mahmood Mahyiddeen dengan Pemerintah Inggris. Menurut teori ini konflik terjadi karena adanya pertentangan nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah atau tempat yang saling berhadapan. Teori ini digunakan karena pada awalnya masyarakat Malayu Patani dengan Kerajaan Thailand sudah lama berseberangan kepentingan. Masyarakat Malayu Patani pada awalnya sebagai sebuah kerajaan, sebagai sebuah entitas masyarakat yang berdaulat “dipaksa berintegrasi dengan wilayah yurisdiksi Kerajaan Thailand”. Dari sinilah muncul konflik yang berkepanjangan. Metode yang digunankan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang meliputi empat tahapan : 1) Heuristik, yaitu pengumpulan sumber baik tertulis maupun lisan. Pada tahap ini terdapat dua teknik pengumpulan data yaitu: studi kepustukaan. 2) Verifikasi, yaitu mencari keaslian sumber. Kritik sumber ada dua yaitu kritik ekstern dan intern. Kritik ekstern untuk menilai wujud fisik sedangkan kritik intern untuk menilai isi sumber. 3) interpretasi, yaitu usaha menafsirkan fakta melalui analisis dan sintesis. 4) Historiografi, yaitu penulisan sejarah yang bertujuan merangkai fakta menjadi penjelasan sejarah yang mudah dipahami.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item