TRADISI SHALAWAT KUNTULAN DI KAMPUNG NGLANJARAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK, SLEMAN

AGUS SUNARYA, NIM. 11120064 (2015) TRADISI SHALAWAT KUNTULAN DI KAMPUNG NGLANJARAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK, SLEMAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI SHALAWAT KUNTULAN DI KAMPUNG NGLANJARAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK, SLEMAN)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TRADISI SHALAWAT KUNTULAN DI KAMPUNG NGLANJARAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK, SLEMAN)
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (762kB)

Abstract

Integrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi di kehidupan masyarakat. Jadi Integrasi Interkoneksi dalam penelitian di sini berarti menghubungkan antara ajaran kebudayaan Jawa dengan budaya Islam yang saling berkaitan. Salah satunya dalam tradisi Shalawat Kuntulan di Kampung Nglanjaran Sardonoharjo Ngaglik Sleman. Shalawat Kuntulan merupakan sebuah kesenian yang menggabungkan seni bela diri dan alunan musik Islami dengan menggunakan instrument terbang dan jidor, kendang, dan pada syair menggunakan ayat Al-Barzanji. Keunikan penelitian tradisi Shalawat Kuntulan di Kampung Nglanjaran Sardonoharjo terletak pada hubungan nilai budaya Islam dengan budaya Jawa. Lokasi tradisi Shalawat Kuntulan, berada di komplek pondok pesantren Pandanaran. Tradisi Shalawat Kuntulan sering dipertunjukkan pada acara khataman al Quran yang diadakan setiap tahun di Pondok Pesantren Pandanaran. Tradisi Shalawat Kuntulan juga sering ditampilkan di acara harihari besar Islam seperti Maulid Nabi, Isro’ Mi’raj, Tahun Baru Islam maupun pada hajatan. Penelitian ini merupakan penelitian field research (study lapangan) menggunakan teori interkoneksi tentang komplementasi : saling mengisi antara budaya Jawa dan Islam serta saling memperkuat, yang dikembangkan oleh Amin Abdullah dan menggunakan pendekatan latar budaya dan Antropologi. Penelitian ini disajikan dalam bentuk penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis data interaktif. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, menunjukkan bahwa makna dari Kuntulan berasal dari kata konto yang berarti olahraga, gerakan-gerakan yang digunakan merupakan gerakan yang tegas, ada pula gerakan yang lincah dan kemayu. Iringan yang digunakan dalam Tradisi Shalawat Kuntulan ini terbang, jedor, syair yang digunakan adalah shalawatan atau puji-pujia kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Melalui unsur budaya yang saling berbeda sehingga membentuk keserasian fungsi yang terjadi pada gerakan, syair dan busana dalam tradisi Shalawat Kuntulan, yang menghubungkan antara agama dan ilmu sehari-hari, sehingga membentuk sebuah fungsi dan nilai budaya Jawa dan Islam. Di antaranya Nilai Religius, Nilai Kebersamaan, Nilai Kedisiplinan, Nilai Estetika, dan Nilai Tata Krama,

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Musa,M.SI
Uncontrolled Keywords: TRADISI SHALAWAT KUNTULAN DI KAMPUNG NGLANJARAN, SARDONOHARJO, NGAGLIK, SLEMAN
Subjects: Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 19 Oct 2015 15:52
Last Modified: 19 Oct 2015 15:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17739

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum