PEMBERIAN HAK HADHANAH ANAK KEPADA MANTAN SUAMI AKIBAT PERCERAIAN (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 2004-2005)

YUSUF EFFENDI, NIM. 02351194 (2007) PEMBERIAN HAK HADHANAH ANAK KEPADA MANTAN SUAMI AKIBAT PERCERAIAN (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 2004-2005). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PEMBERIAN HAK HADHANAH ANAK KEPADA MANTAN SUAMI AKIBAT PERCERAIAN (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 2004-2005))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (PEMBERIAN HAK HADHANAH ANAK KEPADA MANTAN SUAMI AKIBAT PERCERAIAN (STUDI PUTUSAN PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA TAHUN 2004-2005))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Pengadilan Agama Yogyakarta telah menerima, memeriksa dan memutus beberapa perkara perceraian yang didalamnya terdapat beberapa perkara hak hadhanah anak akibat perceraian pada tahun 2004-2005. Akibat dari perceraian muncul masalah yang amat mendasar dalam lingkup pengasuhan, siapa yang paling berhak di antara Bapak-ibu untuk mendapatkan hak hadhanah anaknya. Pemahaman sementara yang berkembang jika terjadi perceraian antara suami dan isteri sedang mereka mampunyai anak, maka ibulah yang paling berhak terhadap anak daripada ayahnya, selama tidak ada suatu alasan yang mencegah ibu untuk melakukan pekerjaan mulia ini. Ibu yang dipandang dekat, sabar, memahami dan mempunyai waktu lebih dengan anak mendapat tugas utama dalam rumah tangganya untuk selalu mendidik membimbing, menyayangi dan memperhatikan twnbuh kembang sang anak agar tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karenanya menjadi suatu kewajaran bagi ibu untuk selalu dekat dan berjuang untuk mendapatkan hak hadhanah anak ketika terjadi perceraian, Seperti yang telah ditegaskan dalam hukum Islam. Bapak yang dipandang kurang sabar, tidak telaten dan tidak mempunyai waktu lebih dengan anak dianggap tidak mampu untuk menjaga, merawat dan mendidik anak, dikarenakan bapak lebih sibuk dengan mencari nafkah yang menjadi kewajibannya selaku kepala rumah tangga dan juga bapak kurang memahami psikologis anak. Namun kenyataan ini sering tidak sesuai dengan realitas yang ada, permasalahan hadhanah sering kali terjadi permasalahan dan pertentangan, seperti halnya yang terjadi dalam PA Kota Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field Research), dengan teknik mengumpulkan data secara langsung dilapangan berupa dokumen-dokumen keputusan atau penetapan serta data kasus mengenai hadhanah yang ada di PA Kota Y ogyakarta. Pendekatan yang peneliti lakukan adalah pendekatan normatif dan yuridis. yaitu dengan melihat apakah putusan hakim PA Kota Yogyakarta ini telah sesuai dengan kaidah Hukum Islam dan perundang-undangan yang ada atau belum Dengan tugas hakim berupa mengkonstatir dari beberapa fakta yang diajukan oleh penggugat, seperti tergugat pergi mencari nafkah tanpa pamit, buruknya moral dan akhlak tergugat yang menjadikan anak tidak terurus. Dengan temuan ini hakim mengkualifisir masalah tersebut yang kemudian dilanjutkan dengan mengkonstituir jatuhnya putusan pemberian hadhanah anak pada bapak. Pertimbangan hakim dalam putusan tersebut semata-mata untuk kepentingan dan kebaikan masa depan anak, terlepas dari ibu ataupun bapak yang berhak mendapatkan hak hadhanah anak, asalkan ibu ataupun bapak mampu memberikan perawatan, pendidikan dan penghidupan kepada .anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal menjadi orang dewasa yang berguna bagi keluarga, lingkungan, agama dan negara.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. KHALID ZULFA, M.Si
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 27 Oct 2015 10:56
Last Modified: 27 Oct 2015 10:56
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18046

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum