KONSEP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL H.A.R TILAAR RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM

DYAH HERLINAWATI, NIM. 00470027 (2007) KONSEP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL H.A.R TILAAR RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Dyah Herlinawati, Judul: KONSEP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL H.A.R TILAAR DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN Islam, skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga, 2007. Maksud dari judul penelitian ini adalah bahwa skripsi ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi (menggali) pokok-pokok pikiran Tilaar tentang pendidikan multikultural, kemudian mencari titik relevansinya (kesesuaian) dengan pendidikan Islam. Pemilihan judul di atas didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan antara lain; adanya kesamaan semangat dalam konsep pendidikan multikultural yang dikernukakan oleh Tilaar dengan pendidikan Islam, melihat kenyataan bahwa selama ini pendidikan Islam masih menghadapi kendala yang cukup serius dalam pelaksanaannya di mana pendidikan Islam masih bersifat eksklusif dan kurang menghargai perbedaan yang melekat pada peserta didik sebagai bagian dari budayanya masing-masing, serta kemungkinan untuk menerapkan konsep pendidikan multikultural Tilaar dalarn sistem pendidikan Islam. Untuk mencapai sasaran tersebut dalam penelitian ini diajukan dua pertanyaan pokok sebagai berikut; (1) Bagaimanakah pemikiran H.A.R. Tilaar tentang pendidikan multikultural ? (2) Bagaimanakah relevansi pemikiran H.A.R. Tilaar tentang pendidikan multikultural dengan pendidikan Islam? Agar mendapatkan jawaban atas dua pertanyaan di atas, penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian kepustakaan (library research) dengan cara mengelaborasi pemikiran Tilar melalui referensi-referensi primer maupun skunder yang ada serta relevan dengan tema penelitian. Referensi-referensi tersebut lalu diolah dengan metode analisis isi (cantent analysis) yang bertujuan untuk mendapatkan inti dari data dan inforrnasi kemudian di analisis dengan model berfikir deduktif, yakni berangkat dari teori umum untuk menemukan kesimpulan yang bersifat aplikatif. Sedangkan pendekatan yang digunakan berupa pendekatan normatif, dalam arti bahwa penelitian ini ditujukan untuk menawarkan konsep-konsep baru sebagai alternatif yang tidak mengikat, untuk merumuskan pendidikan multikultural Islam. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; (I) Pada dasarnya konsep pendidikan multikultural yang digagas oleh Tilaar tidak bermaksud menghapus perbedaan kultur dalam dunia pendidikan. Sebaliknya, perbedaan tersebut diakui dalam bentuk kesadaran bersama akan perbedaan tersebut, untuk kemudian timbul saling memahami antara sistem budaya yang satu dengan Iainnya dan menjalin interaksi yang harmonis; (2) Konsep pendidikan multikultural yang digagas oleh Tilaar selaras dengan semangat pendidikan Islam, dimana Islam tidak membedakan peserta didik berdasarkan perbedaan etnis, bahasa, sistem budaya bahkan agama. Dalam kancah pendidikan Islam membuka peluang yang sama kepada seluruh peserta didik untuk "berlomba dalam kebaikan" demi meraih prestasi tertinggi (iman dan taqwa); (3) Perbedaan mendasar antara konsep pendidikan multikultural Tilaar dengan pendidikan Islam terletak pada adanya landasan ideologis (agama; keimanan) dalam pendidikan Islam, sementara aspek ideologis dalam konsep Tilaar diterjemahkan dalam bentuk etika bersama yang harus dijunjung tinggi. Bcrdasarkan temuan-temuan tersebut, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa konsep pendidikan multikultural yang digagas oleh Tilaar sejalan dengan pendidikan Islam. Karena itu sangat mungkin untuk menerapkannya dalam pendidikan Islam dengan melakukan modifikasi dan penyesuaian dalam beberapa aspek, terutama pada aspek idiologisnya dimana idiologi "etika bersama" yang diajukan oleh Tilaar masih samar dan tidak merniliki parameter yang jelas. Jika pendidikan multikultural hendak diterapkan pada sistem pendidikan Islam, maka idilogi Islam tidak bisa ditinggalkan, di samping parametemya sudah jelas juga karena sifatnya yang universal sehingga dapat diterapkan untuk semua kondisi dan sistem budaya yang beragam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Suismanto, M.Ag
Uncontrolled Keywords: konsep pendidikan multikultural, H.A.R TILAAR
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Kependidikan Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 02 Nov 2015 11:59
Last Modified: 02 Nov 2015 11:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18049

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum