TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG SEBAB-SEBAB DOMINAN PERCERAIAN DI KECAMATAN BABADAN, KABUPATEN PONOROGO (Studi Kasus di Pengadilan Agama Ponorogo Tahun 2003-2005)

MUHAMMAD LUTFI SYARIFUDDIN, NIM . 02351173 (2007) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG SEBAB-SEBAB DOMINAN PERCERAIAN DI KECAMATAN BABADAN, KABUPATEN PONOROGO (Studi Kasus di Pengadilan Agama Ponorogo Tahun 2003-2005). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TENT ANG SEBAB-SEBAB DOMIN AN PERCERAIAN DI KECAMATAN BABADAN, KABUPATENPONOROGO (Studi Kasus di Pengadilan Agama Ponorogo Tahun 2003-2005)) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (16MB) | Preview
	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TENT ANG SEBAB-SEBAB DOMIN AN PERCERAIAN DI KECAMATAN BABADAN, KABUPATENPONOROGO (Studi Kasus di Pengadilan Agama Ponorogo Tahun 2003-2005)) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (10MB)

Abstract

Pengadilan Agama Ponorogo telah menerima, memeriksa dan memutus beberapa perkara perceraian khususnya di Kecamatan Babadan, Kab. Ponorogo pada tahun 2003-2005 sebanyak 249. Perkara-perkara tersebut menarik untuk dikaji karena perceraian-perceraian tersebut terjadi bukan hanya disebabkan suami tidak bertanggung jawab terhadap isteri maupun sebaliknya, akan tetapi ada juga yang disebabkan karena tidak ada tanggung jawab, ekonomi dan kurangnya keharmonisan dalam rumah tangga. Faktor-taktor tersebut dalam suatu perceraian biasanya sating berkaitan, misalnya berawal dari permasalahan tidak adanya langgung jawab suami sebagai kepala rumah Langga terhadap isteri, maupun sebaliknya tanggung jawab isteri terhadap suami. Hukum positif tclah menentukan bahwa memberi perlindungan, tanggug jawab, kasih sayang atau sating percaya serta menentukan mana hak dan kewajiban dalam rumah tangga sangatlah penting. Karena dengan tidak adanya tanggung jawab, kasih sayang maupun tidak sating mempcrcayai dalam rumah tangga pasti akan muncul suatu permasalahan yang akhirnya akan berdampak pada suatu perceraian, dan semua itu akan diproses di Pengadilan Agama. Persoalan akan semakin rumit tatkala suami dan isteri selalu ketidak kecocokan dan tidak ada kesepakatan secara musyawarah dan mufakat. Dengan adanya sebab-sebab di atas tersebut skripsi ini menggunakan pendekatan normatif dan yuridis, yaitu pendekatan dengan tolak ukur normanorma yang berlaku baik berupa norma agama maupun pcraturan perundangundangan (hukum positit) yang berlaku di Indonesia, khususnya undang-undang yang berhubungan dengan permasalahan perceraian. Sedangkan data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif. Artinya mempertajam analisis dengan melihat data-data yang masih berkualitas, sehingga dapat dibahas lebih mendalam terhadap putusan Pengadilan Agama Ponorogo yang terkait dengan sebab-sebab perceraian.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item