FAKTOR EKOTEOLOGI DALAM KONVERSI AGAMA BAPAK ISKANDAR WAWORUNTU PENDIRI YAYASAN BUMI LANGIT DI IMOGIRI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

Muhammad Nur Ma’mun, NIM.: 21105020002 (2025) FAKTOR EKOTEOLOGI DALAM KONVERSI AGAMA BAPAK ISKANDAR WAWORUNTU PENDIRI YAYASAN BUMI LANGIT DI IMOGIRI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (FAKTOR EKOTEOLOGI DALAM KONVERSI AGAMA BAPAK ISKANDAR WAWORUNTU PENDIRI YAYASAN BUMI LANGIT DI IMOGIRI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA) 21105020002_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (9MB) | Preview
	Text (FAKTOR EKOTEOLOGI DALAM KONVERSI AGAMA BAPAK ISKANDAR WAWORUNTU PENDIRI YAYASAN BUMI LANGIT DI IMOGIRI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA) 21105020002_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Kerusakan alam semesta disebabkan oleh pandangan manusia yang antroposentris, gaya hidup konsumtif dan materialistis yang berlebihan. Sehingga berdampak pada alam sebagai pemilik bahan baku utama yang membantu manusia dalam membangun peradaban. Krisis ekologi tersebut pada mulanya disebabkan oleh hilangnya dimensi moral dan spiritual dalam diri manusia. Seiring perkembangan teknologi, menyingkirkan dimensi spiritual dan moral yang seharusnya sangat dibutuhkan oleh manusia. Krisis moral dan spiritual seperti ini menjadi titik sentral konversi agama yang dialami oleh Bapak Iskandar Waworuntu. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang konversi agama yang dialami oleh Bapak Iskandar Waworuntu. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan Psikologi Agama. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, wawancara pihak terkait, serta dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yang dilihat menggunakan teori konversi agama dari Zakiah Daradjat dengan menganalisis faktor konversi agama yang terdiri dari enam faktor, yaitu konflik jiwa, adolescence atau masa remaja, hubungan dengan tradisi agama, ajakan atau seruan dan sugesti, emosi, dan kemauan. Proses konversi yang terdiri dari lima tahapan, yakni fase tenang pertama, fase kegelisahan, fase krisis konversi, fase ketenangan, dan fase ekspresi konversi. Dan dua tipe konversi agama, yaitu volitional conversion dan sudden conversion. Kemudian penelitian menggunakan teori ekoteologi Seyyed Hossein Nasr untuk menganalisis faktor ekoteologi dalam konversi agama. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa faktor konversi agama Bapak Iskandar Waworuntu, yaitu konflik jiwa atau pertentangan batin, adolescence atau masa remaja, pengaruh hubungan tradisi agama, Faktor emosional, dan faktor kemauan. Faktor sugesti, tidak menjadi faktor yang melatarbelakangi konversi agama Bapak Iskandar. Adapun lima fase konversi agama beliau, diantaranya adalah fase tenang pertama (dialami ketika masa kecil yang stabil), fase kegelisahan (muncul pandangan terhadap agama transaksional), fase krisis konversi (menemukan Islam sebagai agama penuh Kasih), fase ketentraman (Kenyamanan menjalankan syariat Islam), fase ekspresi konversi (memiliki gaya hidup baru sesuai agama Islam). Kemudian konversi agama yang tergolong kedalam tipe konversi agama Volitional atau bertahap. Tipe ini ditandai dengan perubahan individu yang bertahapan dan dengan mengadopsi nilai-nilai tradisi baru secara perlahan. Kemudian penelitian ini menemukan faktor ekoteologi yang terkandung dalam pengalaman spiritual Bapak Iskandar. Konversi agama Bapak Iskandar merupakan respon dari hubungan antara agama dan alam. Harmonisasi antara Tuhan, manusia, dan alam menjadi titik yang sentral dalam perjalanan spiritual Bapak Iskandar

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item