KONTRIBUSI KIAI KRAPYAK TERHADAP PARTAI POLITIK(1999-2007)

AKHMAD DIMYATI, NIM. 02371214 (2007) KONTRIBUSI KIAI KRAPYAK TERHADAP PARTAI POLITIK(1999-2007). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Sejarah lahir dan berkembangnya NU tidak terlepas dari konstelasi politik internasional pada masa pra kemerdekaan hingga masa pembangunan. Di masa Orde Lama dan Orde Baru, peran politik NU sangat dibatasi, bahkan tersingkirkan. Trauma seperti ini, menjadikan peran politik kiai krapyak sebagai kawah candradimuka yang menampilkan dan memperlihatkan agenda-agenda perubahan dengan prinsip jalan tengah (bagian dari sikap tawazun), baik pada periode KH Ali Maksun atau generasi berikutnya. Dengan prinsip ini, politik kiai krapyak saat ini tidak lagi terjebak dalam posisi ekstrim, kanan ataupun kiri. Oleh karena itu, perubahan dari tradisional menjadi modern, dari eksklusif menjadi inklusif, dan dari individu menjadi sosial, ini tidak terlepas dari pergeseran paradigma politik kiai krapyak. Tren politik kiai krapyak saat ini lebih responsif dan akomodatif terhadap perkembangan zaman. Dengan kata lain, politik NU merupakan proyek transformasi sosial politik yang terakumulasi dalam perilaku warga NU, termasuk peran politik kiai krapyak. Satu sisi partai politik mendapat dukungan dari warga NU, di sisi lain kiai krapyak mendapat popularitas kekuasaan. lndikasi lain, bahwa partai politik memanfaatkan peran kiai. Oleh karena itu, kontribusi politik I kiai krapyak dalam memperbaiki dan meluruskan sistem di partai politik sangat dibutuhkan. Dengan pesatnya arus transformasi, merupakan langkah awal dalam melakukan perubahan. lnstrumen politik yang digunakan kiai krapyak dengan cara melegitimasi institusi, simbol dan agama. Strategi semacam ini, sangat memungkinkan kiai memiliki pengaruh kuat terhadap warganya dan interes politik lainnya. Dengan demikian. perilaku kiai krapyak menjadi persoalan di Dalam organisasi NU, seakan-akan kiai hanya mencari dukungan dalam konteks kepentingan saja dan organisasi hanya sebagai jembatan untuk karir politik. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskripsi impresionistik analitik. Dengan demikian, politik kiai krapyak tidak terlalu mengedepankan kepentingan pribadi, tapi dalam konteks ini perilaku politik kiai krapyak lebih pada aspimsi warganya yang selama ini beliau perjuangkan. Dengan demikian, munculnya politik dalam organisasi NU adalah suatu bentuk reaksi atas perubahan yang lebih baik dari pada sebelumnya. Rekayasa politik NU merupakan sebagai bentuk reaksi, tapi memungkinkan memberi kesempatan lahirnya partai-partai baru yang mengakar ke bawah. Semisal PKB dan PKNU, walaupun diantara kedua partai tersebut memiliki pandangan yang berbeda, tapi pada dasarnya adalah sama dari kultur NU. keberadaan politik kiai krapyak dalam kaitannya dengan partai politik, merupakan perilaku kiai yang dibangun mulai dari tradisi di pesantren dan organisasi NU. Artinya peran kiai krapyak di faksi politik sangat diperhitungkan. Secara akademis, kiai krapyak jarang terlibat dalam wacana politik. Tapi secara praktis, kiai krapyak mampu memainkan politik yang berkembang di Indonesia: Disadari atau tidak, politik . kiai krapyak dapat menentukan kebijakan pemerintah dan menampung aspirasi warganya baik warga PKB ataupun warga PKNU.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. AHMAD YANI ANSHORI
Uncontrolled Keywords: Kontribusi Kiai Krapyak, Partai Politik
Subjects: Jinayah Siyasah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 16 Nov 2015 13:07
Last Modified: 16 Nov 2015 13:07
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18254

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum