ASH'AR FI DIWAN IBN AL FARID (DIRASAH 'ARUDIYYAH QAFIWIYYAH)

CAHOIRIYATI, NIM. 101100129 (2015) ASH'AR FI DIWAN IBN AL FARID (DIRASAH 'ARUDIYYAH QAFIWIYYAH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ASH'AR FI DIWAN IBN AL FARID (DIRASAH 'ARUDIYYAH QAFIWIYYAH))
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (ASH'AR FI DIWAN IBN AL FARID (DIRASAH 'ARUDIYYAH QAFIWIYYAH))
BAB II, III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Dalam puisi, bunyi bersifat estetik. Bunyi merupakan unsur puisi untuk mendapatkan keindahan dan tenaga ekspresif. Bunyi ini erat kaitannya dengan unsur-unsur music, misalnya lagu, melodi, dan irama. Dengan adanya irama atau ritme, puisi dapat menimbulkan adanya pesona atau gaya magis hingga melibatkan para pembaca atau pendengar ke dalam keadaan extase hingga apa yang dikemukakan penyair meresap dalam hati dan jiwa. Ritme tersebut bisa muncul karena adanya penataan rima, pemberian aksentuasi, intonasi dan tempo ketika puisi itu dilantunkan. Penelitian ini berjudul Asy’ar fii diwan Ibnu Al Farid (dirasah ‘arudiyah qafawiyah), dengan mengkaji puisi karya Umar bin Husein bin Ali bin Mursyid bin Ali Syarifudin. Beliau adalah salah satu penyair yang hidup pada masa Abbasiyah, dan bukan termasuk penyair yang terkenal. Puisi- puisinya banyak menceritakan tentang tema sufi dan khamr. Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan ilmu ‘arud dan qawafi yang menurut Kholil bin Ahmad Al Farahidi terbagi ke dalam 16 bahr. Ilmu arud itu sendiri adalah suatu ilmu yang mempunyai aturan-aturan untuk mengetahui tentang kebenaran (kesahihan), kerusakan, dan perubahan - perubahan yang terjadi pada wazan puisi baik perubahan tersebut berupa zihaf maupun ‘illat, begitu juga dengan perubahan yang terjadi pada lafal yang dikenal dengan darurat al-syi’ri. Sedangkan ilmu al-Qafiyah adalah suatu ilmu yang mempelajari huruf Qafiyah, harakat, dan ‘aibnya. Dari penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat tujuh bahr yang digunakan oleh Ibnu al Farid dalam puisi-puisinya, yaitu : Tawil, mutaqorib, kamil, basith, munsarih, khofif, roml dan mujtas majzu’. Adapun huruf Qafiyah yang digunakan oleh Ibnu al Farid dalam puisi-puisinya adalah : al-Rawi, al-Washl, al-Khuruj, al-Ridf, al-Ta’sis, al-Dakhil. Sedangkan harakatnya yaitu: al-Majra, al-Nifadz, al-Taujih, al-Hadzwu, al-Rass, al-Isyba’. Adapun ‘aib Qafiyahnya ada dua, yaitu: al-Itha’, dan sinad al-Isyba’

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. A. FATAH, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Bunyi, lagu, syair
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 07 Dec 2015 08:06
Last Modified: 07 Dec 2015 08:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18532

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum