STRATEGI DAKWAH MAJELIS TA'LIM ITTBA'US SUNNAH DALAM MENGKOMUNIKASIKAN AJARAN ISLAM KEPADA MASYARAKAT KABUPATEN KLATEN

TRIAS RAHMAD KM., NIM. 01210603 (2007) STRATEGI DAKWAH MAJELIS TA'LIM ITTBA'US SUNNAH DALAM MENGKOMUNIKASIKAN AJARAN ISLAM KEPADA MASYARAKAT KABUPATEN KLATEN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (STRATEGI DAKWAH MAJELIS TA'LIM ITTBA'US SUNNAH DALAM MENGKOMUNIKASIKAN AJARAN ISLAM KEPADA MASYARAKAT KABUPATEN KLATEN) BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview
	Text (STRATEGI DAKWAH MAJELIS TA'LIM ITTBA'US SUNNAH DALAM MENGKOMUNIKASIKAN AJARAN ISLAM KEPADA MASYARAKAT KABUPATEN KLATEN) BAB II, III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Strategi Dakwab Majelis Ta'lim Ittiba'us Sunnah Perjuangan untuk mengembalikan Ummat Islam kepada pemahaman Islam sebagaimana dipahami oleh Nabi dan para sahabat atau yang di sebut dengan golongan Salafy bukanlah peijuangan baru dan coba-coba, akan tetapi perjuangan ke arah itu telah dimulai sejak masa sahabat itu sendiri, karena sejak sepeniggal Nabi Muhammad Saw telah muncul golongan-golongan yang murtad dan menentang keberadaan Nabi dengan memproklamirkan diri sebagai Nabi setelah Nabi Muhammad Saw. Begitu seterusnya perjuangan yang dilakuk:an oleh golongan yang mengaku dirinya bermanhaj Salafy hingga sampai saat sekarang ini. Perjuangan yang mereka lakukan pun semakin hari tidak semakin ringan, apalagi untuk masa sepertl sekarang ini, orang-orang yang teguh mempertahankan sunnah dianggap sebagai golongan fanatik yang sering dikonotasikan dengan orang-orang yang berlebih-lebihan. Sebagai contoh, penggunaan cadar (kain penutup wajah) bagi wanita Salafy, dianggap sesuatu yang asing dan senantiasa dijauhi karena dianggap sebagai orang yang ketinggalan zaman serta tidak pandai bergaul. Padahal itulah pernahaman yang paling mendekati dari sabda Nabi ketika beliau memenntahkan untuk menutup aurat, daripada pemahaman orang sekarang tentang ukuran pakaian. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, maka kehausan orang akan nilai-nilai spiritual pun semakin terasa. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya orang yang tertarik untuk mempelajari pemahaman seperti yang dipahami oleh orang-orang yang bermanhaj Salafy. Hal ini tentunya tidak terjadi dengan sendirinya, artinya ketika ada sekelompok orang yang haus dengan nilai-nilai spiritual, mereka tidak akan secara serta merta langsung berpaling kepada agama tanpa ada yang mengarabkan. Dan orang yang mengarabkan mereka kepada manhaj Salafy tentunya orang yang berdakwah tentang manhaj Salafy juga. Perkembangan dakwah inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mengetahui, sebenarnya strategi apa yang terapkan oleh Majelis Ta’lim Ittiba’ Us Sunnah sebagai majelisnya orang-orang Salafy sehingga mampu membalik keadaan bahwa orang-orang yang teguh memegang sunnah yang dahulu ditakuti malah sekarang lebih diterima masyarakat. Sehingga dalam skripsi ini yang dijadikan sebagai obyek penelitian adalah strategi yang diterapkan oleh Majlis Ta'lim Ittibn' Us Sunnah dalam mendakwahkan ajaran Islam sesuai dengan pemahaman mereka kepada masyarakat Kabupaten Klaten. Dari keinginan untuk mengetahui strategi dakwah atau gerak dakwah yang mereka lakukan, penulis berharap mampu untuk memberikan gambaran yang benar kepada masyarakat tentang keberadaan mereka. Apapun tanggapan yang muncul bukan menjadi masalah asalkan itulah keadaan mereka. Dan dari basil penelitian yang dilakukan, diperoleh kenyataan bahwa tidak satu pun strategi yang mereka tetapkan yang dapat di jadikan sebagai alasan bahwa mereka adalah golongan yang perlu untuk ditakuti ( sebagaimana tudingan bahwa mereka Islam garis keras dan rigit dalam memahami Islam), dan dijauhi karena setiap apa yang mereka dakwahkan memiliki dasar Qur' an dan Hadits yang shahih.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item