STUDI SUNNAH KONTEMPORER (KRITIK MUH{AMMAD SYAHRUR TERHADAP PEMIKIRAN SUNNAH IMAM ASY-SYAFI’I)

BEKO HENDRO, LC, NIM. 1320510055 (2015) STUDI SUNNAH KONTEMPORER (KRITIK MUH{AMMAD SYAHRUR TERHADAP PEMIKIRAN SUNNAH IMAM ASY-SYAFI’I). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (STUDI SUNNAH KONTEMPORER (KRITIK MUH{AMMAD SYAH{RU>R TERHADAP PEMIKIRAN SUNNAH IMAM ASY-SYA>FI>’I>))
1320510055_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (STUDI SUNNAH KONTEMPORER (KRITIK MUH{AMMAD SYAH{RU>R TERHADAP PEMIKIRAN SUNNAH IMAM ASY-SYA>FI>’I>))
1320510055_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Dinamika kajian sunnah tidak pernah mengalami kemandekan sejak zaman Nabi hingga zaman kontemporer ini. Pembahasan dan penafsiran akan sunnah/hadis mebutuhkan semacam pembaharuan secara terus-menerus agar lebih kompatibel dengan zaman yang selalu bergerak kedepan. Adalah Iman asy-Syafi’i seorang tokoh pertama yang berasumsi bahwa sunnah adalah wahyu Allah, sunnah adalah al-Hikmah. Gagasan ini secara eksplisit mengakatakan bahwa Nabi ma’sum (al-‘Ismah at-Takwiniyyah). Sementara, gagasan klasik ini bagi Syahrur sudah tidak relevan dengan tuntutan zaman, maka ia melakukan semacam rekonstruksi terhadap konsep sunnah klasik Imam asy-Syafi’i. Lalu, bagaimana dekonstruksi dan rekonsrtuksi yang dilakukan Muhammad Syahrur terhadap gagasan konsep sunnah Imam asy-Syafi’i? apa konsep baru yang ditawarkan, dan sejauh mana orisinalitas kontribusi Syahrur dalam kajian ini? Dengan mengunakan teori sosiologi pengetahuan dan teori revolusioner pengetahuan penelitian ini menganalisa faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya konsep sunnah baru. Faktor utama secara sosiologis bahwa tantangan yang dihadapi oleh umat Islam era ini berbeda dengan tantangan masa klasik. Masa ini agama dan modernitas akan selalu bersinggungan. Sementara melalui kaca mata teori revolusioner pengetahuan ditemukan bahwa konsep klasik menjadi semacam anomali. Konsep tersebut sudah tidak bisa mengakomodir dan menyelesaikan persoalan dan tantangan zaman. Oleh karena itu, cara pandang kontemporer murni dibutuhkan sebagai jawaban terhadap tantangan zaman. Metode analisis komparatif-interpretatif antara konsep lama dan konsep baru dalam kajian ini sampai pada kesimpulan bahwa sunnah bukanlah wahyu. Sunnah adalah bentuk interaksi pertama Nabi Muhammad dengan al-Qur’an, atau sunnah adalah metode aplikasi hukum dari induk kitab (Umm al-Kitab) secara mudah tanpa keluar dari batas-batas yang telah ditetapkan Allah, baik yang terkait dengan penyelesaian berbagai problematika hudud maupun dalam menetapkan batas hukum yang bersifat lokal temporal. Aplikasi hukum ini dengan memperhatikan realitas, yaitu konteks ruang dan waktu dan kondisi objektif yang menyertai hukum tersebut. Kontribusi Syahrur dalam kajian ini adalah bahwa sunnah yang bersumber dari Nabi terbagi menjadi dua kategori yaitu sunnah Rasul dan sunnah Nabi. Sunnah Rasul mencakup sya’air (ritus keagamaan) dan nilai-nilai kemanusiaan. Sementara sunnah Nabi tercermin dari ijtihad Nabi dalam maqam nubuwah dan kisah-kisah Nabi. Ketaatan kepada sunnah Rasul bersifat bersambung (muttasilah), dalam arti ketaatan ini tersambung dengan ketaatan kepada Allah di satu sisi, sedangakan di sisi lain ketaatan ini akan senantiasa bersambung mulai ketika Nabi masih hidup hingga wafatnya sampai hari akhir. Sementara ketaatan terhadap sunnah Nabi bersifat terpisah (munfasilah) dalam arti sunnah Nabi diikuti dan ditaati hanya pada zaman Nabi hidup.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 31 Dec 2015 13:17
Last Modified: 31 Dec 2015 13:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18806

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum