NILAI-NILAI HUMANISME DALAM PEMIKIRAN TASAWUF IBN ‘ATHAILLAH AS-SAKANDARI (STUDI KITAB TĀJU AL-‘ARŪS AL-HĀWI LITAHDZĪBI AL-NUFŪS)

QOWIM MUSTHOFA, NIM. 1320510036 (2015) NILAI-NILAI HUMANISME DALAM PEMIKIRAN TASAWUF IBN ‘ATHAILLAH AS-SAKANDARI (STUDI KITAB TĀJU AL-‘ARŪS AL-HĀWI LITAHDZĪBI AL-NUFŪS). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NILAI-NILAI HUMANISME DALAM PEMIKIRAN TASAWUF IBN ‘ATHAILLAH AS-SAKANDARI (STUDI KITAB TĀJU AL-‘ARŪS AL-HĀWI LITAHDZĪBI AL-NUFŪS))
1320510036_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (NILAI-NILAI HUMANISME DALAM PEMIKIRAN TASAWUF IBN ‘ATHAILLAH AS-SAKANDARI (STUDI KITAB TĀJU AL-‘ARŪS AL-HĀWI LITAHDZĪBI AL-NUFŪS))
1320510036_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Qowim Musthofa, judul tesis Nilai-nilai Humanisme dalam Pemikiran Tasawuf Ibn ‘Athaillah (Studi Kitab Taju al-‘Arus al-Hawi Litahdzibi an-Nufus), Pascasarjana jurusan Akidah Filsafat Konsentrasi Filsafat Islam, Yogyakarta, 2015. Judul tesis di atas merupakan bagian dari usaha mendialogkan antara ilmu sosialhumanitis dan ilmu tasawuf dengan menggunakan pendekatan filosofis yang seolah di hari ini terdapat jarak yang terbentang jauh memisahkan antara keduanya. Padahal, antara tasawuf dan realitas sosial terdapat hubungan yang erat dan saling mempunyai peran secara besar. Hubungan tersebut terletak pada tujuan yang sama antara tasawuf dan etika sosial, yakni membentuk masyarakat yang bermoral dan religius. Ibn ‘Atahillah (w. 1308 M/709 H) sebagai tokoh sufi tarekat Syadziliyah yang dikaji dalam peneletian ini sangat mempunyai peranan penting dalam membentuk pribadi yang religius dan bermoral. Salah satu karyanya adalah Tāju al-‘arūs alhāwi litahdzībi al-nufūs, penelitian ini difokuskan pada kitab tersebut dengan melihat ide-idenya tentang humanisme, dan karya-karya yang lainnya sebagai penopang sekaligus pembanding dari berbagai idenya tentang humanisme. Jenis penelitian ini termasuk library research (penelitian pustaka) dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, dan menggunakan pendekatan integratifinterkonektif, dengan tujuan agar sebuah diskursus ilmu tasawuf dapat memberikan kontribusi sekaligus berhubungan dengan ilmu-ilmu yang lain secara dialogis. Humanisme dalam pemikiran tasawuf Ibn ‘Athaillah disebut sebagai humanisme religius yang melandaskan aspek pemikirannya dengan keimanan yang kokoh denga melakukan syari’at dalam Islam, serta melakukan riyādhah untuk membenahi diri dari berbagai aspek yang dapat merusak diri secara psikologis secara perseptif-intuitif, proses membenahi diri tersebut mempunyai sembilan tingkatan yang harus dilakukan secara hirarkis, yakni taubat, zuhud, sabar, syukur, khauf, raja’, tawakkal, mahabbah, dan ridha. Dengan maqamat tersebut dapat menciptakan perilaku yang sarat akan cinta kasih, menghormati orang lain dan mencegah adanya permusuhan antar manusia.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 31 Dec 2015 13:23
Last Modified: 31 Dec 2015 13:23
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18809

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum