PERKEMBANGAN MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI SISI BAHASA DAN ISYARAT ILMIAH (TINJAUAN SOSIOLOGI PENGETAHUAN)

TANWIN, NIM. 1320510023 (2015) PERKEMBANGAN MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI SISI BAHASA DAN ISYARAT ILMIAH (TINJAUAN SOSIOLOGI PENGETAHUAN). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERKEMBANGAN MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI SISI BAHASA DAN ISYARAT ILMIAH (TINJAUAN SOSIOLOGI PENGETAHUAN))
1320510023_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PERKEMBANGAN MUKJIZAT AL-QUR’AN DARI SISI BAHASA DAN ISYARAT ILMIAH (TINJAUAN SOSIOLOGI PENGETAHUAN))
1320510023_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Al-Qur’an diturunkan tidak hanya berupa rangkaian kata tetapi juga di dalamnya terdapat informasi yang berbicara tentang alam. Ketika kedua unsur ini dihadapkan pada masa Nabi Muhammad, Dinasti ‘Abbasiyah, dan masa kontemporer, ternyata hasil kajiannya berbeda. Masyarakat pada masa Nabi Muhammad terfokus mengomentari mukjizat Al-Qur’an dari sisi bahasa yang disampaikan secara umum, yaitu menilai bahasa Al-Qur’an lebih unggul dari pada syair namun tidak menyebutkan pada bagian apa Al-Qur’an lebih unggul dari pada syair. Masyarakat pada masa Dinasti ‘Abbasiyah hanya menyampaikan mukjizat Al-Qur’an dari sisi bahasa dengan menggunakan struktur bahasa Arab, seperti bala>gah, fasa>hah dan nuz}um. Sedangkan pada masa kontemporer, ayatayat yang berbicara tentang alam sudah dibahas yang kemudian dikenal dengan mukjizat Al-Qur’an dari sisi ilmiah, begitu juga dengan mukjizat Al-Qur’an dari sisi bahasa. Berangkat dari permasalahan di atas lalu dirumuskan kepada dua hal. Pertama, bagaimana perkembangan mukjizat Al-Qur’an dari sisi bahasa dan isyarat ilmiah pada masa Nabi Muhammad, Dinasti ‘Abbasiyah, dan masa kontemporer? Kedua, faktor konteks sosial apa saja yang mempengaruhi keberadaan mukjizat Al-Qur’an dari sisi bahasa dan isyarat ilmiah yang ada pada masa Nabi Muhammad, Dinasti Abbasiyah dan masa kontemporer? Berdasarkan dari dua rumusan masalah di atas, hasil penelitian ini dapat dijawab dalam dua poin. Pertama, Tidak ditemukan data secara eksplisit dari masyarakat Arab pada masa Nabi Muhammad yang memberikan pandangan terhadap mukjizat Al-Qur’an dari sisi ilmiah. Mereka hanya memberikan pandangan terhadap keunggulan bahasa Al-Qur’an secara umum. Setelah memasuki masa Dinasti ‘Abbasiyah, penilaian terhadap bahasa Al-Qur’an sudah menggunakan struktur bahasa Arab, seperti bala>gah, fas}a>hah dan nuz}um. Namun pada masa itu mukjizat Al-Qur’an dari sisi ilmiah masih tidak dibahas. Kedua aspek mukjizat ini sama-sama dibahas setelah memasuki masa kontemporer. Kedua, Pandangan masyarakat Arab yang ada pada masa Nabi Muhammad lebih terfokus pada mukjizat Al-Qur’an dari sisi bahasa karena mereka dikenal memiliki keunggulan dalam bidang bahasa, minimnya ilmu sains dan teknologi, dan tipologi masyarakat yang berinteraksi dengan Al-Qur’an lebih dominan bangsa Arab. Pembahasan mukjizat Al-Qur’an pada masa Dinasti ‘Abbasiyah terfokus pada sisi bahasa karena isu yang hangat pada saat itu adalah pemikiran al-S}arfah yang dicetuskan oleh aliran mu’tazilah, aliran mu’tazilah dijadikan sebagai madzhab negara, dan pandangan al-S}arfah pemeluk Agama Hindu terhadapa Kitab Weda. Setelah masuk pada masa kontemporer, mukjizat Al-Qur’an dari sisi bahasa dan isyarat ilmiah sama-sama dibahas, sebab ilmu pengetahuan alam sudah berkembang sangat pesat, usaha untuk membuktikan kebenaran ajaran Al-Qur’an dihadapan umat agama yang lain, dan ilmu bahasa Arab yang sudah disusun secara metodologis yang juga dipelajari oleh masyarakat pada masa ini.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag.
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 05 Jan 2016 08:27
Last Modified: 05 Jan 2016 08:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18826

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum