PENDIDIKAN MORAL LINGKUNGAN (STUDI MAKNA RITUAL CUKUR RAMBUT GIMBAL DALAM KOMUNITAS MUSLIM PENGHAYAT KEPERCAYAAN TUNGGUL SABDO JATI DI KAWASAN DATARAN TINGGI DIENG, WONOSOBO)

NURUL MUBIN, NIM. 1130016034 (2015) PENDIDIKAN MORAL LINGKUNGAN (STUDI MAKNA RITUAL CUKUR RAMBUT GIMBAL DALAM KOMUNITAS MUSLIM PENGHAYAT KEPERCAYAAN TUNGGUL SABDO JATI DI KAWASAN DATARAN TINGGI DIENG, WONOSOBO). Doctoral thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img] Text (PENDIDIKAN MORAL LINGKUNGAN (STUDI MAKNA RITUAL CUKUR RAMBUT GIMBAL DALAM KOMUNITAS MUSLIM PENGHAYAT KEPERCAYAAN TUNGGUL SABDO JATI DI KAWASAN DATARAN TINGGI DIENG, WONOSOBO))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text (PENDIDIKAN MORAL LINGKUNGAN (STUDI MAKNA RITUAL CUKUR RAMBUT GIMBAL DALAM KOMUNITAS MUSLIM PENGHAYAT KEPERCAYAAN TUNGGUL SABDO JATI DI KAWASAN DATARAN TINGGI DIENG, WONOSOBO))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tentang pendidikan moral lingkungan, studi makna ritual cukur rambut gimbal dalam komunitas Muslim Penghayat Kepercayaan Tunggul Sabdo Jati. Untuk maksud tersebut, penelitian ini untuk memahami makna ritual yang lebih konsepsional, ideide, lambang, konsepsi ketuhanan, konsepsi alam semesta, konsepsi kehidupan, dan konsep wewarah. Teknik pengumpulan data dengan observasi partisipatif (participant observation), wawancara mendalam (indepth interview) dan metode dokumentasi (documentation research) dengan teknis analisis data model interaktif ala Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi sekaligus menggunakan metode snow ball sampling dari jumlah subjek yang sedikit dan semakin lama semakin berkembang. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa hal di antaranya adalah dalam ritual tersebut terdapat unsur-unsur ritual dalam bentuk simbolis yang terwujud dalam pandangan-pandangan, pengalaman yang ditetapkan ke dalam suatu bentuk yang dapat dilihat dan dirasakan secara kasad mata, konkret, tindakan-tindakan dalam menyikapi keberadaan lingkungan, dengan kata lain ritual tersebut merupakan perwujudan dari cara masyarakat lokal menjalankan agama dan kepercayaannya berdasarkan cara pandangan mereka sebagai kearifan lokal (local wisdom) yang tidak dimiliki oleh komunitas lain. Selain itu, hasil penelitian ini menemukan adanya pola pendidikan moral lingkungan yang terbangun dalam aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi. Dalam aspek ontologi terwujud dalam pemahaman, ungkapan perasaan terhadap hal-hal yang bersifat eksternal di luar diri mereka, sementara landasan epistemologinya tercermin dalam pengetahuan yang terangkum dalam paugeran, pelanggeran yang berisi pendidikan moral lingkungan yang dibangun dari spirit ritual cukur rambut gimbal yang lebih filosofis dengan menonjolkan simbol-simbol berupa sesaji. Sementara aksiologinya terungkap dalam praktik bercocok tanam dengan pola tumpang sari dan selalu mengawali bertanam dan masa panen dengan slametan terlebih dahulu. Kontribusi disertasi ini dalam bidang keilmuan adalah bahwa orang Islam yang masih menambah kerohanian dengan menjalankan ajaran penghayat kepercayaan, mereka lebih kreatif dalam merumuskan moralitas yang lebih praktis dan operasional. Selain itu, ritual tersebut memiliki fungsi yang lebih luas yaitu fungsi material, spiritual, sosial, pendidikan moral, reuni, solidaritas sosial dan ikatan emosional. Fungsi sosial sebuah ritual memiliki peran penting karena dalam ritual terdapat perjumpaan spiritual yang bersifat vertikal dan horizontal, adanya kesesuaian antara pemahaman, kesadaran dan tindakan nyata komunitas tersebut terhadap lingkungan sehingga membentuk sebuah pola pendidikan moral lingkungan yang dapat dilakukan oleh kebanyakan orang. Meskipun demikian, ritual yang seharusnya menjadi tuntunan (spiritualitas), dalam praktiknya justru menjadi tontonan (turisme) semata, bahkan masyarakat tidak lagi menjadi pemilik ritual, karena sudah disandera oleh aktor-aktor pasar dan pemerintah, yang akhirnya memisahkan masyarakat dari ritual, demikian pula praktek bisnis dalam ritual seperti turisme semakin mendangkalkan hakikat ritual tersebut.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Additional Information: Dr. Moh. Damami, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: ritual, cukur rambut gimbal, pendidikan moral lingkungan
Subjects: Ilmu Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Disertasi > Ilmu Agama Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 07 Jan 2016 09:54
Last Modified: 07 Jan 2016 09:54
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18866

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum