TERAPI AIR SENI (STUDI KOMPARASI ANTARA IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASSYAFI'I)

IDRUS SUGIANTO - NIM. 02361408, (2009) TERAPI AIR SENI (STUDI KOMPARASI ANTARA IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM ASSYAFI'I). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Sehat merupakan harapan dan impian setiap manusia karena dengan sehat seseorang bisa menjalankan dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, bekerja, berfikir bahkan makan dan minum sekalipun perlu ditopang oleh tubuh yang sehat sehingga berbagai macam cara dilakukan untuk mewujudkan harapan tersebut Perkembangan teknologi kedokteraan yang semakin maju ternyata tidak selamanya bisa mengatasi berbagai macam penyakit. kondisi demikian memaksa orang untuk mencari jalan keluar salah satunya adalah dengan obat tradisional atau dengan pengobatan alternatif Salah satu Pengobatan alternatif adalah pengobatan dengan menggunakan urine meskipun banyak seminar yang mambahas serta bukunya sudah beredar luas akan tetapi masih terjadi kontroversi karena urine merupakan barang yang najis yang harus dihindari dan dibersihkan, akan tetapi ternyata urine sangat bermanfaat dan mujarab untuk membangun kembali jaringan-jaringan tubuh yang telah aus, karena di dalamnya mengandung zat-zat hormonal, vitamin, protein dan zat nutrien lainnya dan sangat ekonomis karena tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun sehingga sangat terjangkau dan dapat dilakukan oleh semua orang dalam semua lapisan masyarakat. Mengenai pengobatan dengan menggunakan urine baik imam Abu Hanifah dan imam As-Syafi'i berhujjah dengan hadis Nabi yang menyatakan bahwa Rosulullah pernah menyarankan suatu kabilah untuk meminum susu unta dicampur dengan air seni ketika mereka terserang suatu penyakit. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan objek penelitian adalah pandangan Imam Abu Hanifah dan Imam As-Syafi'i tentang pengobatan dengan menggunakan urine.Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis, yakni mendeskripsikan pandangan kedua Imam kemudian menganalisanya dengan metode deduksi dan induksi Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif dan komparasi.Dalam telaahnya, penelitian ini menggunakan dua teori yakni teori tafsir dan teori maslahah. Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa Imam Abu Hanifah membolehkan berobat dengan urine beserta semua barang yang najis lainya jika diperuntukan untuk berobat, jika tidak maka dihukumi najis. Sedangkan Imam As-Syafi'i membolehkan jika memang tidak ditemukan obat yang suci jika masih ada maka dihukumi haram ditambahkan pula orang yang mengobati adalah orang yang ahli dalam pengobatan. Dalam hal ini pendapat As-Syafi'i lebih kuat meskipun sama-sama menggunakan hadis Nabi sebagai hujjah akan tetapi pendapat beliau juga kuatkan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud serta dalil Al-Qur'an

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: PEMBIMBING: DRS. SLAMET KHILMI, M.SI
Uncontrolled Keywords: Perkembangan teknologi kedokteraan, pengobatan alternatif, air seni
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1887

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum