PENARIKAN INFAQ SUMBANGAN SEKOLAH) DALAM PERSPEKTIF HUK.UM ISLAM (STUDI KASUS DI SMA MUHAMMADIYAH

AHMAD MUZAIYIN NIM. 00380106, NIM. 0038010 (2007) PENARIKAN INFAQ SUMBANGAN SEKOLAH) DALAM PERSPEKTIF HUK.UM ISLAM (STUDI KASUS DI SMA MUHAMMADIYAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Text (PENARIKAN INFAQ SUMBANGAN SEKOLAH) DALAM PERSPEKTIF HUK.UM ISLAM (STUDI KASUS DI SMA MUHAMMADIYAH) BAB II, III,IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (14MB)

Abstract

Allah Swt telah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang akan selalu bergantung kepada orang lain, berinteraksi, dan tukar menukar keperluan dalam segala kepentingan hidup. Hubungan semacam ini disebut dengan hubungan muamalah. Dalam fiqih Islam yang dimaksud muamalah ialah tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditentukan, seperti jual beli, sewa menyewa, upah-mengupah, pinjam-meminjam, termasuk juga infaq dan shadaqah. Dalam pelaksanaan sebagian ajaran Ishun dibutuhkan biaya, seperti ibadahhaji, zakat dan sebagainya. Begitu juga pendidikan (baca: menuntut ilmu)membutuhkan materi (dana) untuk keberlangsungannya. Biaya tersebut digunakan untuk biaya operasional sekolah dan mengembangkan segi-segi pendidikan yang lain.Pdaksanaan pembiayaan sekolah ditempuh dengan beragam cara. Ada yang dengan menggunakan pembayaran wajib (SPP) maupun dana sukarela. Pada realitasnya kedua istilah terscbut ambigu dengan munculnya istilah penarikan dana infaq oleh pihak sekolah. Ambiguitas tcrsebut terletak pada konsep dasar infaq dalam doktrin hukum Islam yang sifatnya "sunah" dengan pelaksanaannya (tatbiq) dcngan mcmbcrikan batasan yang bcrarti tcrdapat unsur "wajib". Di sinilah kajian at au studi penelitian ini difokuskan. I Penelitian ini mengambil fukus pembahasan pada konsep infaq dalam hukum Islam dikomparasikan dengan pelaksaanaan- at au lebih tepat-• penggunaan istilah Infaq di sekolah. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) di Sekolah Menengab Atas (SMA) Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Di sekolah tersebut terdapat penarikan dana bagi siswa (wali) dengan menggunakan terma "infaq". Sifat penclitian ini adalah deslc:iptif-analitik yakni menggambarkan konsep infaq dalam hukum Islam dan pelahanaannya di SMA 2 Muhammadiyah Yogyakarta kemudian mcnganalisanya dengan metode kualitatif. Adapun peudekatan yang digunakan adaiah pendekatan normatif. Penelitian ini menggunakan tiga teori. Pertama, teori muamalat yakni segala sesuatu yang tidak ada dalil pengharaman berarti diperbolehkan atau segala sesuatu pada dasamya diperbolehkan (al-a,slu fl a/ asyyi' a/ ibii/lah). Di samping itu, dalam muamalat berlaku hukum saling rela ('an tari(lin). Kedua adalah teori keadilan, yakni keseimbangan antara hak dan kewajiban. Teoxi ini digunakan untuk menganalisis kesesuaian antara dana yang dikeluarkan oleh siswa (wali) dengan fasilitas yang diperolehnya. Sementara teori keHga adalah tcori maslahah. Tcori ini digunakan untuk melihat efektivitas dan kebaikan yang diperoleh dalam penarikan infaq sekaligus menimbang nilai mafsadahnya. Pada akhimya, penelitian ini berkesimpulan bahwa torma "infaq" dalam hukum Islam berbeda dengan penggunaan istilah infaq yang dipakai oleh pihak SMA 2 Muhammadiyah karena ada unsur pembatasan dana minimal. Padahal, dalam hukum Islam, prinsip dasar infaq adalah kerelaan seseorang tanpa ada batas minimal. Konsep infaq tersebut hanya sesuai digunakan dalam hal keleluasaan bagi siswa atau wali yang tidak mampu. Hal ini, pihak sekolah tidak memberikan batasan minimal. Kata kunci : Infaq sekolah, hukum islam Pembiming : Drs. H. Dahwan, M.Si

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item