PELAKSANAAN PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS PADA PAGUYUBAN OJEK DI TERMINAL GIWANGAN)

PRAYITNO ADI NUGROHO, NIM. 08410021 (2015) PELAKSANAAN PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS PADA PAGUYUBAN OJEK DI TERMINAL GIWANGAN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PELAKSANAAN PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS PADA PAGUYUBAN OJEK DI TERMINAL GIWANGAN))
08410021_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (14MB) | Preview
[img] Text (PELAKSANAAN PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI KASUS PADA PAGUYUBAN OJEK DI TERMINAL GIWANGAN))
08410021_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK PRAYITNO ADI NUGROHO. Pelaksanaan Pencegahan HIV dan AIDS dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam; Studi Kasus pada Paguyuban Ojek di Terminal Giwangan. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2015. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa meningkatnya angka kasus HIV dan AIDS di Yogyakarta. Komisi Penanggulangan AIDS DIY 2015 mencatat terdapat 1.084 kasus HIV dan 1.504 kasus AIDS (pada Maret 2014) meningkat menjadi HIV: 1231 dan 1875 kasus AIDS (terhitung mulai Maret 2014 - Maret 2015). Salah satu penyebabnya adalah hubungan seksual yang beresiko (zina). Perilaku ini menunjukan lemahnya nilai-nilai moralitas Islam. HIV dan AIDS tidak hanya menimpa kepada pelaku seks beresiko saja, namun dapat menimpa kepada ibu rumah tangga dan anak-anak. Hal ini dapat memicu kesalahpahaman terhadap persoalan HIV dan AIDS yang dapat menjerumuskan kepada sikap stigma dan diskriminasi. Penelitian ini bersifat field research atau penelitian lapangan. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam atau wawancara bebas terpimpin secara face to face, observasi berperanserta, dan dokumentasi. Subjek penelitiannya adalah key person Paguyuban Ojek Terminal Giwangan. Key person harus memiliki pengaruh, kekuatan, dan ketertarikan terhadap isu HIV dan AIDS. Hasil wawancara di analisis menggunakan pendekatan psikologi pendidikan Islam. Psikologi merupakan manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya. Rumusan masalah dalah penelitian ini adalah: bagaimana program pencegahan HIV dan AIDS di Terminal Giwangan, bagaimana pelaksanaannya, dan bagaimana perspektif pendidikan agama Islam terhadap pelaksanaan pencegahan HIV dan AIDS di Terminal Giwangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama program pencegahan HIV dan AIDS di Terminal Giwangan yaitu adanya kegiatan sosialisasi pencegahan setiap bulan sekali, dan melaksanakan kegiatan test HIV atau Voluntary Conseling and Testing (VCT) setiap 3 bulan sekali di paguyuban. Kedua, pelaksanaan pencegahan HIV dan AIDS di Terminal Giwangan melalui penjangkauan dan tersedianya akses layanan VCT. Penjangkauan adalah proses memberikan edukasi bersamaan dengan pencegahan yang dilakukan pada saat jam efektif kelompok paguyuban. Ketiga, perspektif pendidikan agama Islam dalam pencegahan HIV dan AIDS adalah adanya kesamaan tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan Islam yaitu terwujudnya perubahan perilaku yang condong ke arah yang lebih baik, memiliki kepedulian sosial, serta menjadi manusia sempurna (insan kamil) yang memiliki pengetahuan dan kepribadian Islam (akhlakul karimah). Perspektif pendidikan agama Islam dalam pelaksanaan pencegahan HIV dan AIDS yaitu: (a) ajakan kembali kepada iman, pertaubatan, dan amal shaleh. Permasalahan HIV dan AIDS merupakan persoalan moralitas (akhlak). Bagi rekan-rekan se-Iman yang rentan terhadap penyakit ini, yang hidup dengan penyakit ini, atau bahkan yang sedang sekarat karena penyakit ini, pendekatan agama tentu sangat dibutuhkan. Agama senantiasa memainkan perannya pada setiap bagian masyarakat, masjid-masjid, para ulama, dan komunitas berbasis agama masih ix dianggap sebagai rujukan umat yang dapat dipercaya oleh masyarakat. (b) Menjaga Etika Pandangan dan Kemaluan. Salah satu sebab penularan HIV dan AIDS yaitu melalui transmisi seksual. Bagi yang belum terinfeksi perlu memerhatikan pengetahuan tentang seksualitas dalam menjaga kesucian (kesehatan), raga (kelamin), dan jiwa (hati) dari kemungkinan tertular HIV dan AIDS. Menahan pandangan mempunyai makna simbolik untuk mencegah terjadinya hubungan seksual. (c) Pendidikan Keluarga Sebagai Konsep Pencegahan HIV dan AIDS. Keluarga adalah tulang punggung kehidupan seseorang. Ia bisa menjadi tempat berlindung, berkeluh kesah, dan meminta dukungan pada saat terjadi musibah dan mengalami penderitaan. Bagi masyarakat umum pendekatan keluarga sangat penting dalam upaya menyelenggarakan penanggulangan HIV dan AIDS. Nasihat Lukman kepada anaknya menggambarkan pendidikan agama Islam dalam keluarga. Pendidikan akhlak dalam keluarga dapat membangun perilaku individu yang yang bercirikan Islam (akhlakul karimah). Sehingga akan terhindar dari perilaku-perilaku yang dilarang oleh ajaran Islam yang dapat beresiko tertular HIV dan AIDS. (berzina, berganti pasangan, serta perilaku seks lainnya yang berpotensi menyebabkan penularan).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Sabarudin, M. Si.
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 21 Jan 2016 08:34
Last Modified: 21 Jan 2016 08:34
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19020

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum