MAKNA TRADISI AMONG-AMONG BAGI MASYARAKAT DESA ALASMALANG KEMRANJEN BANYUMAS

LAELATUL MUNAWAROH, NIM. 09520022 (2015) MAKNA TRADISI AMONG-AMONG BAGI MASYARAKAT DESA ALASMALANG KEMRANJEN BANYUMAS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MAKNA TRADISI AMONG-AMONG BAGI MASYARAKAT DESA ALASMALANG KEMRANJEN BANYUMAS)
09520022_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (MAKNA TRADISI AMONG-AMONG BAGI MASYARAKAT DESA ALASMALANG KEMRANJEN BANYUMAS)
09520022_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah bahwasanya manusia adalah makhluk sosial dan merupakan bagian dari masyarakat. Selain itu, manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya. Oleh karena itu manusia mampu berkreasi dan berkarya untuk mengisi hidupnya sehingga menghasilkan kebudayaan. Salah satu bentuk kebudayaan adalah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan masyarakat. Among-among merupakan salah satu bentuk tradisi yang dilaksanakan hampir di semua daerah di tanah Jawa bahkan di luar Jawa. Tradisi ini dilaksanakan dengan nama dan tatacara yang berbeda di setiap daerahnya. Akan tetapi perbedaan tersebut tidak menghilangkan makna yang terkandung di dalamnya, yaitu tentang kebersamaan, kesederhanaan dan ajaran saling berbagi. Tradisi yang merupakan warisan nenek moyang ini dilaksanakan setiap weton bayi dimulai dari bayi berusia 40 hari hingga 6 tahun. Masyarakat Jawa (khususnya masyarakat Desa Alasmalang) meyakini bahwa masa-masa tersebut merupakan masa rawan gangguan, baik gangguan dari sesama manusia ataupun makhluk lain. Pelaksana tradisi ini adalah anak-anak kecil hingga usia 12-13 tahun. Dari penjelasan di atas, penelitian ini akan menjawab pertanyaan sebagai berikut: 1) Bagaimana pelaksanaan tradisi among-among di Desa Alasmalang?. 2) Apa makna tradisi among-among bagi masyarakat Desa Alasmalang? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yakni berupa penelitian lapangan dengan mengambil lokasi di desa Alasmalang Kemranjen Banyumas. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Antropologi Sosial. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori simbolik Victor Turner dan Gift and Solidarity dari Aafke Komter dan Alan Page Fiske. Tujuan penelitian ini adalah mencari makna yang terkandung dalam tradisi among-among. Hasil penelitian ini adalah: 1) Tradisi among-among merupakan tradisi yang dilakukan oleh warga desa Alasmalang yang masih dilakukan hinga saat ini walaupun terdapat perbedaan tata cara pelaksanaannya. Bagi masyarakat Alasmalang, perbedaan itu tidak merubah makna dari among-among itu sendiri. 2) Makna tradisi among-among secara keseluruhan adalah kebersamaan dan saling berbagi. Di samping itu, tradisi ini juga menggambarkan kesederhanaan hidup dan pengajaran tentang pengasuhan/pembelajaran yang baik. Dalam tradisi among-among juga terdapat nilai-nilai yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia, seperti nilai keagamaan atau kerohanian yang merupakan nilai dasar bagi manusia yang berkaitan dengan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai sosial dan budaya juga tidak kalah pentingnya bagi masyarakat. keduanya merupakan cermin dari diri manusia itu sendiri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Ustadi Hamsah, S.Ag., M.Ag
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 05 Feb 2016 10:08
Last Modified: 05 Feb 2016 10:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19251

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum