Eka Taberi Santosa, NIM.: 02441269 (2008) PENGARUH CARA PEMASAKAN BIJI KELUWIH (Artocarpus communis) TERHADAP KADAR PROTEIN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUMBER BELAJAR KIMIA DI SMA/MA KELAS XII PADA SUB MATERI POKOK PROTEIN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PENGARUH CARA PEMASAKAN BIJI KELUWIH (Artocarpus communis) TERHADAP KADAR PROTEIN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUMBER BELAJAR KIMIA DI SMA/MA KELAS XII PADA SUB MATERI POKOK PROTEIN)
02441269_BAB I_BAB PENUTUP dan DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (17MB) | Preview |
|
![]() |
Text (PENGARUH CARA PEMASAKAN BIJI KELUWIH (Artocarpus communis) TERHADAP KADAR PROTEIN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUMBER BELAJAR KIMIA DI SMA/MA KELAS XII PADA SUB MATERI POKOK PROTEIN)
02441269_BAB II sampai BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (51MB) |
Abstract
Proses pemasakan dapat membuat cita rasa makanan menjadi lebih enak dan daya simpannya menjadi lebih lama. Tetapi tanpa disadari proses pemasakan tersebut dapat menurunkan nilai gizi bahan makanan, terutama protein yang tidak stabil terhadap panas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar protein dalam biji keluwih (Artocarpus communis) rebus, kukus, dan goreng, serta untuk mengetahui potensi hasil penelitian sebagai sumber belajar kimia di SMA/MA. Populasi dalam penelitian ini adalah biji buah keluwih yang diambil dari dusun Mangiran DK. XIX, Bantul. Sedangkan sampel penelitian ini adalah biji keluwih tua dari buah yang berbentuk bulat dan lonjong. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purpossive sampling, yaitu dengan mengambil biji keluwih dari 1 buah keluwih tua yang berbentuk bulat dan lonjong. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode Biuret dan Xantoprotein dimana keduanya menunjukkan hasil positif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode Semi Mikro Kjeldahl. Hasil perhitungan kadar protein biji keluwih mentah (kontrol), rebus, kukus, dan goreng dari buah bulat berturut-turut adalah 6,2180%; 6,0321%; 6,4561%; dan 7,3205%. Sedangkan untuk biji keluwih mentah (kontrol), rebus, kukus, dan goreng dari buah lonjong berturut-turut adalah 6,0989%; 5,9368%; 6,3472%; dan 7,4335%. Selain itu dilakukan penentuan kadar air dari semua sampel biji keluwih dengan metode Thermogravimetri sebagai data pendukung dan pembanding. Hasil analisis dengan ANAVA-AB pada taraf signifikansi 5% diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein biji keluwih dari berbagai pemasakan. Sedangkan antara biji keluwih buah bulat dan lonjong serta interaksi dengan cara pemasakannya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap kadar protein. Proses penelitian yang berupa metode ilmiah dan produk penelitian yang berupa fakta, konsep, dan prinsip, setelah dilakukan pengkajian melalui langkah-langkah identifikasi yang meliputi: strukturisasi, identifikasi, seleksi dan modifikasi, serta alternatif pemanfaatannya sebagai sumber belajar, menunjukkan bahwa hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif sumber belajar kimia di SMA/MA, khususnya pada sub materi pokok protein.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Pembimbing: Susy Yunita Prabawati, M.Si. |
Uncontrolled Keywords: | Artocarpus Communis, Protein, Pembelajaran Kimia |
Subjects: | 500 Sains Murni > 540 Kimia > 540.7 Pendidikan Kimia |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Pendidikan Kimia (S1) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 25 Sep 2024 09:04 |
Last Modified: | 25 Sep 2024 09:10 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1942 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |