Kajian atas Pemikiran John Wansbrough tentang Al-Qur’an dan Nabi Muhammad

Suryadilaga, Muhammad Alfatih (2011) Kajian atas Pemikiran John Wansbrough tentang Al-Qur’an dan Nabi Muhammad. Jurnal TSAQAFAH, Vol. 7 (No 1). pp. 89-108.

[img]
Preview
Text (Kajian atas Pemikiran John Wansbrough tentang Al-Qur’an dan Nabi Muhammad)
Muhammad Alfatih Suryadilaga - Kajian atas Pemikiran John Wansbrough tentang Al-Qur’an dan Nabi Muhammad.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

The study of Islam among Western thinkers seems not monolithic. In the real of orientalists who use historical analysis to respond Islam with a negative value, such as regarding Islam none more than a Christian heresy. Meanwhile, a positive understanding toward Islam has done by some Islamolog, such as W. Montgomery Watt. The differences are more based on their worldview, phenomenological approach, and interpretations. Then, other understanding of Islam according to sociologists, secularists, humanists, and Western modernists. This article discusses the views of John Wansbrough toward al-Qur’an and the Prophet Muhammad. The study focused on the work of John Wansbrough, entitled “Qur’anic Studies Source and Methods of Scriptural Interpretation”. There are three issues raised in this article: Wansbrough’s view on al-Qur’an, Muhammad prophethood, and Isra’ (nocturnal journey). Regarding to al-Qur’an, wansbrough sees that al-Qur’an has influenced by Jews and Christian, it is fusion of tradition, and even it is the creation of the post-prophetic. Therefore, the critism from other thinkers, such as orientalists as well as coming from Muslims themselves also received a sufficient portion. There are two methods utilized by Wansbrough, historical method and literary analysis. He used historical approach to study the contents of al-Qur’an, and literary analysis to analyze the revealed stories in the Qur’an. Studi Islam yang dilakukan oleh para pemikir barat tampaknya tidak monolitis. Di Kalangang orientalis yang menggunakan pisau analisis historis untuk mengkaji Islam lebih banyak menyikapi Islam dengan nilai yang negatif seperti menganggap Islam sebagai bid’ah Kristen. Sedangkan pemahaman yang lebih positif banyak dilakukan oleh para Islamolog seperti W. Montgomery Watt. Perbedaan antar mereka dalam melihat Islam dikarenakan perbedaan cara pandang dunia (worldview), pendekatan, dan interpretasi yang dilakukan. Perbedaan juga disebabkan oleh apakah mereka sosiolog, skularis, humanis, atau modernis Barat. Artikel ini berusaha mengupas pandangan John Wansbrough terhadap al-Quran dan Nabi Muhammad. Fokus kajian difokuskan kepada karya John Wansbrough yang berjudul “Qur’anic Studies Source and Methods of Scriptural Interpretation”. Ada tiga isu yang diangkat pada artikel ini: pandangan Wansbrough terhadap al-Qur’an, Nabi Muhammad, dan Isra’. Berkenaan dengan al-Qur’an, Wansbrough melihat bahwa al-Qur’an telah dipengaruhi oleh Yahudi dan Kristen, merupakan perpaduan dari berbagai tradisi, dan bahkan merupakan ciptaan dari masa sebelum kenabian. Tiga tesis ini mendapat kritik dari para pemikir Barat lain seperti orientalis dan tentunya juga bertentangan dengan keyakinan umat muslim. Ada dua metode yang digunakan oleh Wansbrough untuk mengkaji al-Qur’an yaitu metode historis dan analisa literary. Pendekatan historis digunakan untuk mengkaji isi al-Qur’an, dan analisa literary untuk menganalisa kisah-kisah yang diwahyukan dalam al-Qur’an. Keywords: tradisi, skeptisisme, historis, orientalis, Islamologi

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: tradisi, skeptisisme, historis, orientalis, Islamologi
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Artikel (Terbitan Luar UIN)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 18 Feb 2016 13:36
Last Modified: 18 Feb 2016 13:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19449

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum