HADIS TENTANG MENJAGA HAFALAN AL-QUR’AN ( Studi Ma’ani al-Hadis )

FAUZIATUL UMMAYAH, NIM. 11530098 (2015) HADIS TENTANG MENJAGA HAFALAN AL-QUR’AN ( Studi Ma’ani al-Hadis ). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HADIS TENTANG MENJAGA HAFALAN AL-QUR’AN ( Studi Ma’ani al-Hadis ))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (HADIS TENTANG MENJAGA HAFALAN AL-QUR’AN ( Studi Ma’ani al-Hadis ))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Dengan adanya jaminan dari Allah tidak berarti umat Islam terlepas dari tanggungjawab dan kewajiban untuk memelihara kemurniannya dari tangan-tangan jahil dan musuh-musuh Islam yang tidak henti-hentinya berusaha mengotori dan memalsukan ayat-ayat al-Qur’an. Umat Islam pada dasarnya tetap berkewajiban untuk secara riil dan konsekuen untuk berusaha memelihara al-Qur’an, karena pemeliharaan tersebut sesuai dengan sunnatulllah yang telah ditetapkannya, sehingga salah satu usaha nyata dalam proses pemeliharaan kemurnian al-Qur’an ialah dengan menghafalkannya. Problematika yang dialami oleh para penghafal al-Qur’an saat ini ialah permasalah lupa dalam proses menjaga hafalannya, baik lupa satu ayat ataupun lupa dalam hal keseluruhan al-Qur’an. Zaman sekarang sudah banyak seorang hafiz dan hafizoh yang akhlaknya kadang tidak sesuai dengan al-Qur’an yang dia pegang. Karena proses penjagaan al-Qur’an harus diimbangi dengan akhlak yang baik agar al- Qur’an bisa selalu tertanam didalam dada para penghafalnya, karena Masih banyak para penghafal al-Qur’an yang selalu mengeluh tentang ayat yang sudah dihafal sebelumnya. Dari sinilah seorang penghafal al-Qur’an harus memiliki semangat dan konsentrasi yang tinggi dalam menjaga hafalannya untuk dapat menghatamkan 30 juz. Dalam penelitian ini, proses oprasional analisisnya menggunakan pendekatan Ma’ani al-Hadis yang ditawarkan oleh Musahadi HAM, yaitu menetukan validitas dan otentisitas hadis dengan menggunakan kaidah kesahihan yang telah ditetapkan oleh para ulama kriktikus hadis dahulu. Menjelaskan makna-makna hadis tersebut dengan menganalisis matn-matn hadis melalui kajian linguistik, tematis komprehensif dan konfirmatif. Dalam analisis matan juga diperlukan analisis historis, yaitu latar belakang munculnya hadis untuk menangkap makna universal dan pesan moral yang terkandung dalam hadis (generalisasi). Selanjutnya peneliti juga mencoba merelevansikan hadis-hadis tersebut di masa kini. Secara kritik sanad hadis didapatkan suatu konklusi bahwa terdapat hadis sahih, tapi tidak ditemukan hadis yang daif. Demikian halnya dalam kritik matan hadis, hadis-hadis tentang menjaga hafalan al-Qur’an tidak ada yang bertentangan dengan al-Qur’an dan hadis, justru sesuai dengan ajaran yang terdapat dalam agama islam, yaitu anjuran untuk selalu mencintai al-Qur’an. Akhirnya, dalam pemaknaannya, secara sederhana dapat peneliti simpulkan bahwa hadis tentang menjaga hafalan al-Qur’an tersebut tidak hanya dimaknai secara sempit, yakni maksud menjaga disini bukan hanya menjaga lisannya saja, namun juga bisa dimaknai secara luas, yakni menjaga keseluruhan isi al-Qur’an yang telah ia hafal di luar kepala, serta mengamalkan apa yang sudah dihafal. Sebab pada hakikatnya, al-Qur’an tanpa diamalkan akan mudah cepat lupa dari ingatan seseorang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Nurun Najwah, M. Ag
Uncontrolled Keywords: hasits, menjaga, hafalan Qur'an
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 23 Feb 2016 11:08
Last Modified: 23 Feb 2016 11:08
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19512

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum