MOTIF SOSIAL RITUAL TOPO BISU MUBENG BETENG 1 SYURO’ DI KERATON KOTA YOGYAKARTA

SITI MAR’ATUL MAULA, NIM. 11540010 (2015) MOTIF SOSIAL RITUAL TOPO BISU MUBENG BETENG 1 SYURO’ DI KERATON KOTA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MOTIF SOSIAL RITUAL TOPO BISU MUBENG BETENG 1 SYURO’ DI KERATON KOTA YOGYAKARTA)
11540010_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (MOTIF SOSIAL RITUAL TOPO BISU MUBENG BETENG 1 SYURO’ DI KERATON KOTA YOGYAKARTA)
11540010_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Ritual topo bisu mubeng beteng ini merupakan salah satu tradisi Keraton Yogyakarta yang diagendakan pada setiap tahun baru hijriah atau 1 syuro’ (jawa), sebab banyak sekali cerita di Jawa yang menggambarkan bahwa pemenuhan harapan tidak cukup hanya dengan bekerja dan bersembahyang. Ada upaya lain yang harus mereka lakukan yaitu ritual topo bisu, ritual tersebut diikuti oleh lintas elemen, agama, kepercayaan, dan juga kelompokkelompok yang berbeda-beda. Ritual topo bisu mubeng beteng ini dilakukan pada pukul 00.00 WIB, dengan berjalan kaki mengelilingi beteng dan tidak boleh berbicara. Peserta ritual topo bisu mubeng beteng tidak di batasi oleh usia dan tidak hanya dari daerah Keraton, akan tetapi dari berbagai daerah seperti Kulon Progo, Bantul, Sleman, Gunung Kidul ikut berpartisipasi dalam ritual tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif sosial yang melatar belakangi masyarakat yang mengikuti ritual topo bisu mubeng beteng 1 syuro’ di Keraton kota Yogyakarta, selain itu, penulis memiliki tujuan mengenalkan kebudayaan yang masih dilestarikan oleh Keraton Yogyakarta kepada masyarakat, khususnya tentang ritual yang dilakukan pada tahun baru islam atau 1 syuro’ yaitu ritual topo bisu, sehingga penerus generasi dapat menerapkan warisan nilai-nilai kearifan lokal yang tersirat dari ritual tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Sosiologi agama, kemudian Sumber data dalam penelitian ini berasal dari masyarakat Yogyakarta yang melakukan ritual topo bisu mubeng beteng 1 syuro. Data yang akan diperoleh dari masyarakat yang telah melakukan ritual mubeng beteng topo bisu ini berupa data primer dan data sekunder, selain itu, Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknik antaranya yaitu observasi, wawancara (interview), dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang berkaitan dengan motif sosial ritual topo bisu mubeng beteng 1 syuro di Keraton Kota Yogyakarta, ditemukan beberapa poin sebagai berikut: 1. Tindakan tradisional sebab ritual topo bisu dilakukan secara turun temurun dari nenek moyang dan tidak memperdulikan berapapun besarnya biaya yang harus dikeluarkan, 2. Tindakan afeksi merupakan tindakan yang dipengaruhi oleh kondisi emosional sebab sebagian para peserta mengikuti ritual topo bisu suatu tindakan rasa syukur terhadap sang kholik, 3. Tindakan rasionalitas nilai merupakan tindakan yang dipengaruhi oleh keyakinan tertentu sebab denagn tidak bicara atau mendapatkan bunga maka hajatnya akan dikabulkan oleh-nya, 4. Tindakan rasionalitas instrumental merupakan salah satu cara mereka mendekatkan diri kepada sang kholik yang dipertimbangkan sebelumnya. Selain itu, ritual topo bisu memiliki faktor-faktor yang mendorong peserta melakukan ritual tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu, tradisional, afeksi, rasionalitas nilai, dan rasionalitas instrumental.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Nurus Sa’adah, S.Psi, M.Si, Psi
Uncontrolled Keywords: ritual topo bisu mubeng beteng, keraton yogyakarta
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 24 Feb 2016 11:17
Last Modified: 24 Feb 2016 11:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19530

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum