KEBERADAAN KESENIAN SHALAWAT JAWA NGELIK DI PLOSOKUNING, DESA MINOMARTANI, KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

AHMADI, NIM. 09120086 (2015) KEBERADAAN KESENIAN SHALAWAT JAWA NGELIK DI PLOSOKUNING, DESA MINOMARTANI, KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KEBERADAAN KESENIAN SHALAWAT JAWA NGELIK DI PLOSOKUNING, DESA MINOMARTANI, KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA)
09120086_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (KEBERADAAN KESENIAN SHALAWAT JAWA NGELIK DI PLOSOKUNING, DESA MINOMARTANI, KECAMATAN NGAGLIK, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA)
09120086_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (625kB)

Abstract

Shalawat Jawa Ngelik merupakan salah satu kesenian yang bernafaskan Islam yang telah diakulturasikan dengan kesenian Jawa. Berbeda dengan sholawat pada umumnya, Shalawat Jawa Ngelik merupakan shalawat yang dibacakan dengan langgam Jawa dan intonasi yang tinggi. Sebagai sebuah metode dakwah, Shalawat Jawa Ngelik memiliki peran yang cukup penting dalam proses Islamisasi di Yogyakarta, khususnya di kawasan Sleman bagian utara. Shalawat Jawa Ngelik dalam penelitian ini dilaksanakan pada malam peringatan Maulid Nabi yang dilaksanakan pada malam ke-15 bulan Rabiul Awwal yang dihadiri oleh sekitar 50-an warga laki-laki Dusun Plosokuning. Keberadaan Shalawat Jawa Ngelik yang masih dilantunkan hingga saat ini, khususnya di masjid Pathok Negoro Plosokuning telah menarik minat peneliti untuk meneliti tentang keberadaan kesenian Shalawat Jawa Ngelik di tengah perkembangan budaya masa kini (Studi Kasus di Plosokuning, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengapa Shalawat Jawa Ngelik ini masih dilestarikan oleh masyarakat Dusun Plosokuning dan apa saja hambatan serta upaya yang dihadapi oleh pelaku shalawat ini Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan antropologi. Pendekatan ini membantu untuk mengetahui perilaku sosial masyarakat, status, dan gaya hidup, sistem yang mendasari gaya dan pola hidup dan sebagainya. Pendekatan tersebut dilakukan dalam rangka mengumpulkan dan mencatat bahan-bahan yang dibutuhkan guna mengetahui keadaan masyarakat yang bersangkutan. Adapun teori yang digunakan yaitu teori fungsionalisme yang dikembangkan oleh Bronisław Malinowski. Inti dari teori fungsi budaya ini adalah segala aktivitas kebudayaan itu sebenarnya bermaksud memuaskan suatu rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri makhluk manusia yang berhubugan dengan seluruh kehidupannya Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa Shalawat Jawa Ngelik senantiasa dilestarikan oleh masyarakat Plosokuning sebagai media dakwah, sarana untuk memperkuat hubungan solidaritas sesama warga, serta sebagai tradisi yang menunjukkan identitas keislaman masyarakat Plosokuning. Penghambat kelestarian Shalawat Jawa Ngelik antara lain sulitnya regenerasi penerus dan rendahnya minat generasi muda Dusun Plosokuning untuk mempelajari shalawat ini. Adapun upaya yang dilakukan demi kelestarian shalawat ini antara lain pembentukan kembali organisasi remaja Masjid Plosokuning untuk mempersatukan atau mengorganisasikan para pelaku shalawat dan mengaktifkan kembali latihan rutin setiap seminggu sekali. Sosialisasi dan perkenalan Kesenian Shalawat Jawa Ngelik keluar daerah juga dilakukan oleh

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Soraya Adnani, M.Si.
Uncontrolled Keywords: kesenian shalawat jawa, plosokuning, desa minomartani, kecamatan ngaglik, kabupaten sleman, yogyakarta
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 29 Feb 2016 09:32
Last Modified: 29 Feb 2016 09:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19566

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum