TOLERANSI BERAGAMA DALAM AL-QUR’AN MENURUT PENAFSIRAN SAYYID QUTB

ALIFAH RITAJUDDIROYAH, S.Th.I., NIM: 1120510012 (2015) TOLERANSI BERAGAMA DALAM AL-QUR’AN MENURUT PENAFSIRAN SAYYID QUTB. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TOLERANSI BERAGAMA DALAM AL-QUR’AN MENURUT PENAFSIRAN SAYYID QUTB)
1120510012_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TOLERANSI BERAGAMA DALAM AL-QUR’AN MENURUT PENAFSIRAN SAYYID QUTB)
1120510012_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (980kB)

Abstract

Kemajemukan sebagai sebuah keniscayaan dalam kehidupan. Adanya keragaman dalam suku, ras maupun agama menjadi sunnatullah. Namun demikian, terkadang ada yang belum bisa menerima adanya perbedaan tersebut. Tidak sedikit konflik-konflik sosial yang disebabkan dari adanya perbedaan, terutama masalah agama. Parahnya, belum siap menerima perbedaan itu melahirkan tindakan kekerasan. Misalnya, kasus kekerasan terhadap Jemaat Ahmadiyah dan penyerangan rumah ibadah di Yogyakarta. Banyak faktor yang menyebabkan kemunculan tindakan-tindakan tersebut. Pemahaman atas teks-teks keagamaan yang parsial dan literal menjadi salah satu yang sangat berpengaruh. Tokoh muslim yang karya-karya sering dijadikan rujukan atau menginspirasi gerakan-gerakan radikal adalah Sayyid Qutb. Penelitian ini menganalisis Sayyid Qutb dalam karyanya Tafsir Fi Zilal al-Qur’an dalam menafsirkan dan menjelaskan ayat-ayat yang berkaitan dengan hubungan toleransi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik-kritis, dan menggunakan pendekatan tematis dan historis. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi. Data primer diproleh dari Tafsir Fi Zilal al-Qur’an. Adapun data skunder diambil dari berbagai sumber terkait pemikiran Sayyid Qutb seperti buku-buku, maupun sumber yang berkaitan. Konsep toleransi yang ditawarkan Sayyid Qutb memiliki batasanbatasan yang ketat. Qutb memandang toleransi sebagai karakter agama Islam, berdasarkan atas ayat-ayat al-Qur’an yang menerangkan hubungan antara umat Islam dengan penganut agama lain. Begitu juga ada beberapa hadis yang meriwayatkan pola dan interaksi Nabi saw kepada penganut agama lain. Qutb menjelaskan bahwa siapa saja di antara Yahudi, Nasrani dan s}a>bi’i>n yang beriman kepada Allah dan hari akhir serta beramal saleh, mereka akan mendapatkan pahala di sisi Tuhannya. Menurut Qutb kepemimpinan Islam tidak menghendaki terjadinya peperangan. Kepemimpinan dalam Islam baginya adalah yang bersumber pada tujuan diciptakannya manusia dan alam semesta ini. Apabila ada golongan manusia yang tidak mau memeluk Islam setelah mendapatkan keterangan ini, maka mereka tidak boleh menghalang-halangi jalannya dakwah. Hendaklah mereka memberikan kebebasan dan keamanan bagi kaum muslimin untuk melakukan tablig dengan tanpa dimusuhi. Dia tidak memaksakan seseorang harus masuk dalam agama Islam. Toleransi Islam terhadap Ahli Kitab adalah satu hal, sedang menjadikan mereka sebagai pemimpin adalah hal lain. Qutb tidak menghendaki kaum muslim dipimpin oleh non-muslim (ahl kitab), sebagaimana makna tersirat dalam ayat tersebut. Kendati demikian, Qutb memandang bahwa larangan kepemimpinan non-muslim tidak berarti dilarangnya hubungan sosial yang baik antara umat Islam dengan ahl kitab (Nasrani dan Yahudi) atau penganut agama lainnnya. Kata Kunci: Toleransi, Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zilal al-Qur’an.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Toleransi, Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zilal al-Qur’an.
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 17 Mar 2016 14:17
Last Modified: 17 Mar 2016 14:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19853

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum