HUBUNGAN TEOSOFI DAN SOEKARNO 1916-1963

A. FAIDI, NIM: 1320510041 (2016) HUBUNGAN TEOSOFI DAN SOEKARNO 1916-1963. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HUBUNGAN TEOSOFI DAN SOEKARNO 1916-1963)
1320510041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (HUBUNGAN TEOSOFI DAN SOEKARNO 1916-1963)
1320510041_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (702kB)

Abstract

Gerakan teosofi di Indonesia memiliki peran penting bagi kebangkitan gerakan nasionalisme di Indonesia. D. van Hinloopen Labberton, tokoh kunci teosofi di Indonesia, beserta beberapa tokoh teosofi lainnya kerap kali terlibat dan memprakarsai gerakan kepemudaan di Indonesia. Beberapa organisasi yang erat kaitannya dengan teosofi di antaranya adalah Budi Oetomo, Indische Partij, dan Jong Java. Sedangkan Soekarno, sebagai salah satu tokoh nasionalis yang hidup pada masa-masa puncak pengaruh gerakan Teosofi di Indonesia serta sempat terlibat aktif dalam organisasi Jong Java, kerap diklaim memiliki pemikiranpemikiran yang sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai perjuangan teosofi. Salah satu buah pemikiran Soekarno yang kerap dikaitkan dengan pengaruh kuat teosofi adalah Pancasila. Tetapi klaim tersebut masih bersifat debatable karena tidak didasarkan pada data dan bukti-bukti historis yang memadai. Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka penulisan tesis ini dimaksudkan dapat mengungkap secara historis-kronologis tentang hubungan Soekarno dengan teosofi dari masa kecil hingga menjadi presiden pertama Republik Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian library research. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis dengan menggunakan kerangka teori interaksionisme-simbolik. Melalui kontruksi historis-kronologis tentang hubungan Soekarno dan teosofi 1916-1963, dapat diambil kesimpulan bahwa pola hubungan yang terjalin antara Soekarno dan teosofi dapat dikategorikan dalam dua bagian; pertama, ketika berada di bawah naungan keluarga hingga melanjutkan sekolahnya ke Surabaya, teosofi bagi Soekarno menjadi salah satu elemen pendorong bagi perkembangan pengetahuan Soekarno baik tentang nilai-nilai kebudayaan dan kepercayaan lokal maupun ilmu-ilmu sosial-politik yang sebagian didapatkan Soekarno dari fasilitas perpustakaan tesosofi; kedua, ketika melanjutkan sekolah di Bandung hingga menjadi Presiden, teosofi bagi Soekarno tidak lebih dari sekedar partner politik untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia. Orientasi politik demikian cukup dominan pula pada masa-masa Soekarno menjabat Presiden. Pada tahun 1961 Soekarno membubarkan teosofi (PTTI) karena dinilai tidak sesuai dengan kebijakan politik nasional. Dengan pola hubungan yang netral tersebut, maka menyebut Pancasila telah dipengaruhi langsung oleh teosofi merupakan penilaian yang terburu-buru. Meski demikian, patut diakui pula bahwa keberadaan teosofi—khususnya melalui propaganda-propaganda kebudayaan— telah mendorong kebudayaan dan kepercayaan lokal menjadi sumber inspirasi bagi masayarakat kalangan elite Indonesia, termasuk Soekarno, dalam membentuk ide-ide dasar Negara Republik Indonesia. Keyword : Teosofi, Seokarno, kemerdekaan Indonesia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Moch, Nur Ichwan, M.A.
Uncontrolled Keywords: Teosofi, Seokarno, kemerdekaan Indonesia.
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 21 Mar 2016 08:16
Last Modified: 21 Mar 2016 08:16
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19902

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum