PENANGGALAN HADIS (Analisis Penanggalan Hadis Berbasis Isnād cum Matn Harald Motzki terhadap Hadis Rukyat)

RAHMADI WIBOWO SUWARNO, NIM:1320512075 (2015) PENANGGALAN HADIS (Analisis Penanggalan Hadis Berbasis Isnād cum Matn Harald Motzki terhadap Hadis Rukyat). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENANGGALAN HADIS (Analisis Penanggalan Hadis Berbasis Isnād cum Matn Harald Motzki terhadap Hadis Rukyat))
1320512075_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (PENANGGALAN HADIS (Analisis Penanggalan Hadis Berbasis Isnād cum Matn Harald Motzki terhadap Hadis Rukyat))
1320512075_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Judul penelitian ini adalah Penanggalan Hadis (Analisis Penanggalan Hadis Berbasis Isnād Cum Matn Harald Motzki terhadap Hadis Rukyat). Latar belakang penelitian adalah bahwa kajian tentang nilai historisitas hadis dalam dua abad terakhir menjadi general issue, terkhusus oleh sarjana Barat. Problem ketersediaan sumber yang ada pada masa awal Islam menjadi starting poin dalam menelusuri sumbersumber yang ada untuk selanjutnya diverifikasi guna mengetahui sumber yang kredibel dan diklaim memiliki nilai sejarah. Pertanyaannya adalah apakah matan yang dinisbahkan kepada Nabi menggambarkan ucapan, perbuatan, taqrīr atau sifat yang sebenarnya, atau hanya sekedar ungkapan masa sesudahnya yang disebut dengan sunnah. Atau apakah isnad yang tercantum dalam koleksi-koleksi kanonik dapat menjamin otentisitas matan atau hanya dimaksudkan untuk legitimasi pendapat seseorang dengan tujuan tertentu. Untuk itu, muncul perdebatan panjang mengenai perlu tidaknya evaluasi terhadap otentisitas, orisinilitas, asal-muasal, keakuratan dan authorship (kepengarangan) hadis. Harald Motzki melalui studinya menawarkan cara baru dalam menganalisis nilai historisitas hadis, yang ia sebut dengan isnād cum matn analysis (analisis isnad dan matan). Metode analisis ini menarik dan terbukti sebagai alat yang efektif guna menelusuri dan merekontruksi sejarah periwayatan dan penanggalan hadis dalam membedakan riwayat yang asli dan yang palsu. Dari latar belakang tersebut, peneliti membuat dua rumusan masalah, yaitu: (1) bagaimana penanggalan hadis metode analisis isnād cum matn menurut Harald Motzki?, dan (2) bagaimana implikasi metode analisis isnād cum matn terhadap hadis rukyat?. Untuk menjawab permasalahan ini, peneliti menggunakan teori sejarah penanggalan hadis khususnya interpretasi Harald Motzki terhadap common link, yang secara khusus digunakan menjawab rumusan masalah penelitian yang kedua. Penelitian ini mengikuti kaidah penelitian kualitatif, dengan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah studi kepustakaan (reasearch library). Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan cara berfikir induktif, yaitu menganalisa data yang bersifat khusus kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum. Tahapan penelitian meliputi, mendeskripsikan metode-metode penanggalan (dating) hadis, mendeskripsikan metode isnād cum matn analysis yang dikembangankan Harald Mozki, dan menerapkan metode isnād cum matn analysis untuk menganalisis hadis rukyat. Adapun hasil penelitian tesis ini adalah bahwa hadis rukyat setelah di analisis menggunakan metode isnād cum matn ditemukan bahwa common link bagi setiap kelompok isnad adalah generasi sahabat, yaitu ‘Abd Allāh ibn ‘Umar, ‘Abd Allāh ibn ‘Abbās dan Abū Hurairah. Adapun partial common link bagi bundel isnad ‘Abd Allāh ibn ‘Umar adalah Nāfi’ dan ‘Abd Allah ibn Dīnār. Sedangkan ’Ikrimah berposisi sebagai partial common link untuk bundel isnad ‘Abd Allāh ibn ‘Abbās. Bundel isnad Abū Hurairah yang menempati posisi sebagai partial common link adalah Muḥammad. ibn Ziyād, Sa’īd ibn al-Musyyab, dan Abū Salamah. Perbandingan varian matan dalam bundel isnad ‘Abd Allāh ibn ‘Umar memberikan keterangan bahwa matan-matan yang disandarkan pada Nāfi’, ‘Abd Allāh ibn Dīnār dan Sālim memiliki persamaan dalam inti matan. Perbedaanya hanya terletak pada pengurangan atau penambahan pada awal dan akhir matan. Selain itu aneka versi yang menuju pada sahabat ‘Abd Allāh ibn ‘Umar tak lain adalah riwayat yang independen dan bukan merupakan konspirasi untuk menciptakan suatu matan. Dengan demikian kesimpulan antara analisis isnad dan analisis matan dalam bundel isnad Ibn ‘Umar saling menguatkan. Begitu pula varian matan yang kembali kepada Abū Hurairah dan Ibn ‘Abbās menunjukkan setiap riwayat merupakan riwayat yang idependen. Meskipun terdapat perbedaan lafal yang digunakan, namun struktur dan inti matan tetap sama. Ini memberi petunjuk bahwa versi-versi yang ada kembali kepada sumber yang sama yaitu Abū Hurairah dan Ibn ‘Abbās. Selanjutnya, perbandingan dari kelompok matan yang berasal dari tiga sahabat Ibn ‘Umar, Ibn ‘Abbās dan Abū Hurairah menunjukkan adanya persamaan yang subtansial dalam sruktur matan. Variasi matan yang berbeda membuktikan independensi matan-matan tersebut, dalam arti lain bahwa matan tersebut tidak bergantung satu sama lain, melainkan berasal dari sumber yang lebih tua. Untuk itu Nabi merupakan common link bagi hadis rukyat, dalam arti Nabi berperan sebagai pengajar hadis rukyat.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Abdul Haris, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Penanggalan hadits
Subjects: Studi Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 24 Mar 2016 08:33
Last Modified: 24 Mar 2016 08:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19943

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum