SENI JABUR MARDI BUDAYA DI SEMAKEN II BANJARARUM KALIBAWANG KULON PROGO APRIL 1973-OKTOBER 2015 M

HENI PAMULARSIH, NIM: 11120024 (2016) SENI JABUR MARDI BUDAYA DI SEMAKEN II BANJARARUM KALIBAWANG KULON PROGO APRIL 1973-OKTOBER 2015 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SENI JABUR MARDI BUDAYA DI SEMAKEN II BANJARARUM KALIBAWANG KULON PROGO APRIL 1973-OKTOBER 2015 M)
11120024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (SENI JABUR MARDI BUDAYA DI SEMAKEN II BANJARARUM KALIBAWANG KULON PROGO APRIL 1973-OKTOBER 2015 M)
11120024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (517kB)

Abstract

Salah satu kesenian rakyat tradisional yang ada di Kabupaten Kulon progo yaitu seni Jabur. Seni Jabur merupakan wayang orang dengan nuansa Islam yang mengambil cerita dari babad Menak. Kesenian ini sudah lama berdiri dan telah mengalami beberapa perkembangan dari jumlah anggota, jumlah pengunjung dan struktur organisasi. Hambatan-hambatan yang tejadi dalam seni Jabur seperti minimnya jumlah pakaian pentas, masyarakat yang belum menerima adanya seni Jabur, para remaja belum tertarik mempelajari seni Jabur dapat dihadapi oleh paguyuban seni Jabur Mardi Budaya sehingga kesenian ini menarik dan masih eksis sampai sekarang. Oleh karena itu perlu untuk dikembangkan lebih luas mengenai asal-usul Seni Jabur dan perkembangannya dari April 1973-Oktober 2015 M. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejarah munculnya seni Jabur, perkembangan, fungsi seni Jabur dan pengaruh seni Jabur terhadap masyarakat setempat dan sekitarnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Antropologi, untuk memahami dan mendalami sejarah munculnya Seni Jabur. Digunakan juga teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski. Metode yang digunakan adalah metode historis yang meliputi beberapa langkah, yaitu pengumpulan data, kritik sumber, penafsiran dan penulisan sejarah. Seni Jabur Mardi Budaya berdiri pada tanggal 6 April 1973 di Semaken, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo yang diketuai Bapak Bakir. Kemunculan seni Jabur dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor geografis, kependudukan, keagamaan, dan sosial budaya. Seni Jabur berfungsi sebagai wadah misi keagamaan dan melanggengkan budaya warisan leluhur. Sampai saat ini Seni Jabur masih tetap dilestarikan dengan membuat paguyuban bernama Paguyuban Kesenian Rakyat Jabur Mardi Budaya yang terdaftar di Departemen Kebudayaan Kulon Progo tahun 1997. Perkembangan Seni Jabur Mardi Budaya dari April 1973-Oktober 2015 mengalamai kemajuan, di mana banyak masyarakat yang antusias terhadap kesenian dan berusaha untuk melestarikannya agar tidak punah. Tahun 2000-2015 Seni Jabur Mardi Budaya mulai ikut pentas di berbagai festival. Fungsi yang terkandung dalam Seni Jabur Mardi Budaya yaitu fungsi sosial, budaya, pendidikan, ekonomi dan sebagai hiburan. Pengaruh seni Jabur terhadap masyarakat yaitu adanya sikap kerukunan, kebersamaan dan solidaritas warga masyarakat, sehingga ukhuwah islamiyah masyarakat semakin kental, perubahan perilaku masyarakat dalam meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Kata kunci:Jabur, masyarakat Semaken II, perkembangan, fungsi, pengaruh.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Siti Maimunah S. Ag., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Jabur, masyarakat Semaken II, perkembangan, fungsi, pengaruh.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 07 Apr 2016 10:16
Last Modified: 07 Apr 2016 10:16
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20005

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum