AL SHI'R " KHABAT NARU NAFSI " LI AL IMAM AL SHAFI'IY (DIRASAH TAHLILIYYAH SIMA'IYYAH LI RIFFATERRE)

SITI KAROMAH, NIM. 11110111 (2016) AL SHI'R " KHABAT NARU NAFSI " LI AL IMAM AL SHAFI'IY (DIRASAH TAHLILIYYAH SIMA'IYYAH LI RIFFATERRE). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AL SHI'R " KHABAT NARU NAFSI " LI AL IMAM AL SHAFI'IY (DIRASAH TAHLILIYYAH SIMA'IYYAH LI RIFFATERRE))
11110111_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (AL SHI'R " KHABAT NARU NAFSI " LI AL IMAM AL SHAFI'IY (DIRASAH TAHLILIYYAH SIMA'IYYAH LI RIFFATERRE))
11110111_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Puisi “Khabat Nāru Nafsī” merupakan salah satu puisi karya Imam Syafii yang dihimpun dalam antologinya yang berjudul Diwan Imam Syafii. Puisi tersebut menceritakan tentang penyair yang sudah tua, larangan dan perintah bagi orang yang sudah tua, dan gambaran kehidupan dunia. Penelitian terhadap puisi Imam Syafii juga memiliki daya tarik tersendiri, karena Imam Syafii lebih terkenal sebagai salah satu imam madzhab dalam bidang fiqih tetapi memiliki diwan yang berisi berbagai tema puisi. Untuk menemukan keutuhan makna puisi tersebut peneliti menggunakan teori Semiotik Riffaterre, karena teori ini sangat operasional hingga ke mikro (detail) teks, dan dengannya hasil studi yang dilakukan menjadi komprehensif. Di dalam teori semiotik Riffaterre terdapat dua pembacaan yang akan digunakan peneliti dalam menganalisis puisi tersebut, yakni: pembacaan heuristik dan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah pembacaan berdasarkan struktur bahasanya atau berdasarkan sistem semiotik tingkat pertama. Sedangkan pembacaan hermeneutik merupakan penafsiran sebuah karya sastra dengan mencari hipogram potensial, matriks, model, dan hipogran aktual. Adapun hasil dari penelitian ini dari pembacaan heuristik didapatkan makna secara kamus. Sedangkan dari pembacaan hermeneutik didapatkan hipogram potensial bahwa puisi tersebut menceritakan tentang kekhawatiran Imam Syafii ketika melihat uban di atas kepalanya. Ini berarti bahwa ia sudah mulai tua sehingga semangat jiwa mudanya mulai menghilang. Maka iapun memberi nasihat bagi orangorang yang sudah tua. Mereka diperintahkan untuk meninggalkan segala keburukan dan menjalankan segala kebaikan. Mereka juga dilarang berbuat congkak dan sombong karena pada akhirnya hidup ini tidaklah lama, mereka akan segera kembali ke bumi. Puisi ini juga mendeskripsikan bahwa dunia ini hanyalah sebuah tipu daya sehingga manusia janganlah terlalu mencintai dunia. Kesatuan puisi ini terpusat pada matriks kehidupan yang fana di dunia. Sedangkan modelnya terdapat pada bait keempat dan kelima pada puisi tersebut. Hipogram aktual yang menjadi latar dari puisi ini terdapat pada beberapa ayat dalam Alquran. Kata Kunci: Khabat Nāru Nafsī_Imam Syafi’i_Semiotik Riffaterre Masa Tua Pembacaan Heuristik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Khabat Nāru Nafsī_Imam Syafi’i_Semiotik Riffaterre Masa Tua Pembacaan Heuristik.
Subjects: Kesusastraan Arab
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Arab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 08 Apr 2016 10:14
Last Modified: 08 Apr 2016 10:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20007

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum