SONY FALAMSYAH, NIM. 11360045 (2015) PEMIKIRAN POLITIK MOHAMMAD NATSIR DAN ABU A’LA AL-MAUDUDI DALAM KONSEP PEMERINTAHAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (PEMIKIRAN POLITIK MOHAMMAD NATSIR DAN ABU A’LA AL-MAUDUDI DALAM KONSEP PEMERINTAHAN)
11360045_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
|
Text (PEMIKIRAN POLITIK MOHAMMAD NATSIR DAN ABU A’LA AL-MAUDUDI DALAM KONSEP PEMERINTAHAN)
11360045_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Memperbincangkan masalah negara dan pemerintahan dalam pandangan Islam merupakan suatu yang menarik. Dikatakan menarik, karena setiap komunitas Islam mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan politik serta kemampuan menafsirkan teks yang berbeda. Perbedaan latar belakang telah melahirkan cara pandang atas teks yang juga berbeda. Meskipun teks yang dirujuk oleh masing-masing kelompok Islam itu sama al-Qur’an dan Sunnah, namun cara menafsirkan teks itu bergantung pada orientasi sosial politik dari pihak yang melakukan penafsiran. Hal ini juga terjadi kepada tokoh tatanegara Mohammad Natsir dan Abu A’lā Al-Maudūdi, di mana Mohammad Natsir dengan gigih tetap memperjuangan agar negara dan pemerintahan dapat menerapkan konsep pemerintahan yang diatur dengan syari’at Islam. Di sisi lain Abu A’lā Al- Maudūdi justru memperjuangkan agar tegaknya Khilāfah al-Islamiyah. Perbedaan dari kedua tokoh tersebut dalam memandang Pemerintahan Islam yang membuat penyusun tertarik untuk meneliti lebih jauh, komprehensif, dan ilmiah. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena buah dari pemikiran keduanya sangat berpengaruh di beberapa negara, baik negara Islam maupun tidak, seperti Indonesia. Jenis penelitian ini adalah Library Research, yaitu jenis penelitian yang dilakukan dan difokuskan pada penelaahan, pengkajian, dan pembahasan literaturliteratur, baik klasik maupun modern khususnya sumber karya Mohammad Natsir dan Abu A’lā Al-Maudūdi sebagai objek dari penelitian ini. Adapun pendekatan yang digunakan historis dan ilmu politik, yaitu untuk melacak akar sejarah dari perkembangan pemikiran kedua tokoh tersebut tentang Pemerintahan Islam sebagai salah satu bagian dari sebuah sistem politik negara. Selain itu penelitian ini bersifat deskriptif-komparatif-analitis, yaitu menjelaskan, memaparkan, dan menganalisis serta membandingkan pemikiranya secara sistematis terkait suatu permasalahan dari kedua tokoh yang memiliki latar belakang dan pemikiran yang berbeda. Berdasarkan hasil dari penelitian, Mohammad Natsir memandang bahwa umat Islam boleh mencontoh sistem-sistem pemerintahan yang ada di negaranegara lain seperti Inggris, Finlandia, Jepang bahkan Rusia, selama sistem-sistem itu dapat mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki oleh Islam. Jadi dalam demokrasi Islam, perumusan kebijakan politik, ekonomi, dan lain-lainnya haruslah mengacu kepada aturan yang telah ditetapkan oleh al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Abu Alā Al-maudūdi baginya Islam adalah agama yang paling paripurna lengkap dengan kehidupan politik dengan arti di dalam Islam terdapat pula sistem politik. Oleh karenanya dalam bernegara umat Islam tidak perlu atau bahkan dilarang meniru sistem barat. tujuan negara tidak hanya mencegah dan melindungi seluruh bangsanya dari invasi asing. Negara ini juga bertujuan untuk mengembangkan sistem keadilan sosial yang berkeseimbangan yang telah diketengahkan Allah dalam kitab suci al-Qur’an.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Nurdhin Baroroh, S.H.I., M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Pemerintahan Islam, Historis dan Ilmu Politik, Mohammad Natsir, Abu A’lā Al-Maudūdi. |
Subjects: | Perbandingan Madzhab |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1) |
Depositing User: | H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI. |
Date Deposited: | 20 Apr 2016 09:00 |
Last Modified: | 20 Apr 2016 09:00 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20229 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |