STUDI TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA NO:08/PDT.G/2009/PTA YK, TENTANG SENGKETA HAK ASUH ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ

MUHAMMAD FERDI RAIHAN PUTRA, NIM. 09350096 (2016) STUDI TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA NO:08/PDT.G/2009/PTA YK, TENTANG SENGKETA HAK ASUH ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (STUDI TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA NO:08/PDT.G/2009/PTA YK, TENTANG SENGKETA HAK ASUH ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ)
09350096_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (STUDI TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA NO:08/PDT.G/2009/PTA YK, TENTANG SENGKETA HAK ASUH ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ)
09350096_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Apabila sepasang suami isteri bercerai sedangkan keduanya mempunyai anak yang belum mumayyiz, maka ibunyalah yang lebih berhak untuk mendidik dan merawat anak itu hingga ia mengerti akan kemaslahatan dirinya. Keempat Imam Mazhab sepakat bahwa ibunyalah yang berhak memelihara dan mengasuh anak-anak yang dibawah umur, hanya mereka berbeda pendapat tentang batas h}ad}anah tersebut sampai umur berapa tahun. akan tetapi dalam hal ini Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta memeriksa, dan mengadili perkara tersebut memutuskan bahwa h}ad}anah tersebut diberikan kepada ayahnya sebagaimana yang tertuang dalam amar putusan nomor : 08/pdt.G/2009/PTA YK. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan bahwa pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya. Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah pertimbangan apa yang digunakan oleh majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta, serta bagaimana tinjauan hukum islam terhadap pertimbangan majelis hakim dalam melihat perkara h}ad}anah nomor: 08/pdt.G/2009/PTA YK. Penelitian dalam skripsi ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research) yang didukung dengan penelitian lapangan (field research). Penelitian ditujukan untuk mendriskripsikan dan menganalisis putusan Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta Nomor : 08/pdt.G/2009/PTA YK, yang memberikan hak h}ad}anah anak yang belum mumayyiz kepada ayah, dengan menggunakan pendekatan normatif, yaitu pendekatan yang menuju dan mengarah pada persoalan ditetapkannya sesuatu berdasarkan kepada teks-teks Al-Qur’an dan hadis, serta pendapat para ulama’ yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti. Kemudian pendekatan yuridis, yaitu pendekatan dengan berdasarkan pada semua peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia perihal h}ad}anah. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode analisis kualitatif. Kemudian membahas secara mendalam putusan majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta tersebut, dari segi normatif dan yuridis. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta dalam memutuskan perkara h}ad}anah terhadap anak yang belum mumayyiz diberikan kepada ayahnya. Majelis Hakim dalam pertimbangan putusannya mengesampingkan Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam. Hal ini didasarkan kepada yurisprudensi MA yang mengandung kaidah hukum bahwa pemeliharaan anak (h}ad}anah) tidak mutlak pada ibunya seperti Pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam tetapi dapat diberikan kepada ayahnya dengan pertimbangan kemaslahatan anak atau kepentingan terbaik bagi anak. Sebagaimana juga ditegaskan dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang pertimbangan anak. Pertimbangan lain yang digunakan oleh majelis hakim adalah dengan melihat kepada aspek moral justice anak tersebut, karena anak tersebut sudah nyaman dan tentram tinggal bersama ayahnya. Jika dilihat dari hukum positif Indonesia, pemberian h}ad}anah ini sudah tepat diserahkan tepat diserahkan kepada ayahnya yakni dengan memperhatikan kemaslahatan dan perlindungan anak tersebut, dalam Pasal 49 (1) Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan menyatakan bahwa salah satu orang tua dapat dicabut kekuasaannya terhadap anaknya baik karena ia lalai, maupun karena ia berkelakuaan buruk. Sedangkan jika dilihat dari sudut hukum Islam, pemberian h}ad}anah juga sudah tepat diberikan kepada ayahnya karena berdasarkan teori maqa>s}id asy-syari@’ah bahwa kemaslahatan dan kenyamanan anak lebih diutamakan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs SUPRIATA M.Si.
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 20 Apr 2016 08:49
Last Modified: 20 Apr 2016 08:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20232

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum