ISTI’ADZAH DALAM AL-QUR’AN

M FASLUL INDRAWAN, NIM. 11530009 (2016) ISTI’ADZAH DALAM AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ISTI’ADZAH DALAM AL-QUR’AN)
11530009_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (ISTI’ADZAH DALAM AL-QUR’AN)
11530009_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Isti’adzah merupakan salah satu kerakteristik yang harus dimiliki oleh seorang mukmin, karena isti’adzah merupakan bentuk permohonan perlindungan seorang mukmin kepada Allah. Dengan ber- isti’adzah seorang akan merasakan sebuah keamanan dan merasa terlindungi, karena telah melakukan perlindungan kepada suatu hal yang bisa melindungi dirinya dari godaan atau gangguan yang membahayakan dirinya. Semua mahkluk butuh akan sebuah perlindungan untuk melindungi dirinya, apalagi manusia yang dirinya merasa lemah dan membutuhkan suatu perlindungan dari godaan yang mengancam dirinya. Dan secara umum isti’adzah diperintahkan kepada seluruh hamba-Nya untuk memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan. Karena setan merupakan musuh utama bagi manusia. Penelitian ini berusaha mengungkap isti’adzah dalam pandangan al-Qur’an. Penelitian ini memfokuskan pada siapa yang diperintahkan ber- isti’adzah, apa objek isti’adzah, apa tujuan dari isti’adzah, bagaimana implikasi terhadap rasa keimanan seseorang, dan fadhilah seseorang ketika melakukan isti’adzah kepada Allah SWT. Dengan menggunakan metode deskritif-analitis dan pendekatan tematik penulis meneliti isti’adzah dalam Al-Qur’an. Hasil penelitian ini, bahwa isti’adzah merupakan salah satu kewajiban seorang hamba untuk selalu memohon perlindungan kepada Allah, karena Allah merupakan tempat muaranya segala permohonan. Isti’adzah diperintahkan kepada semua hamba-Nya yang lemah dan memerlukan perlindungan dari-Nya. Dan yang dijadikan objek dalam ber- isti’adzah adalah Allah sendiri, di samping itu ber- isti’adzah dengan nama-nama-Nya, juga isti’adzah bisa dilakukan kepada Jin, namun isti’adzah yang satu ini merupakan bentuk isti’adzah yang di larang oleh Allah, karena menyekutukan akan adanya kekuatan selain diri-Nya. Adapun tujuan diperintah ber- isti’adzah adalah untuk mengetahui akan bukti kekuasaan- Nya dan bukti lemahnya mahkluk di hadapan-Nya. Implikasinya terhadap rasa keimanan adalah melatih diri selalu menghadirkan Tuhan ke dalam semua sisi kehidupan. Fadhilahnya adalah seorang akan merasakan sebuah keamanan, menyucikan mulut dari kata-kata yang tidak bermanfaat, dan sebagai obat hati bagi hati yang sakit.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Makhfud Masduki, M.A
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 21 Apr 2016 12:30
Last Modified: 21 Apr 2016 12:30
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20321

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum