KONSEP UMMAH DALAM AL-QUR’AN (SEBUAH ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU)

AKHMAD FAJARUS SHADIQ, NIM. 12530045 (2016) KONSEP UMMAH DALAM AL-QUR’AN (SEBUAH ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP UMMAH DALAM AL-QUR’AN (SEBUAH ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU))
12530045_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KONSEP UMMAH DALAM AL-QUR’AN (SEBUAH ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU))
12530045_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Term ummah menjadi menarik untuk dikaji karena ia menggambarkan bagaimana pandangan Islam terhadap konsep kewargaan dalam suatu negara mengingat pada awal abad ke 20 telah muncul konsep negara bangsa (nation-state) sehingga umat Islam dituntut untuk bisa meresponnya sebagai kenyataan sejarah. Pengkajian terhadap term ummah selama ini yang telah dilakukan oleh para ulama Islam lebih banyak menggunakan metode tahlili sebagaimana telah dilakukan oleh para ulama klasik. Sedangkan para ulama modern lebih menaruh perhatiannya dengan metode maudu’i. Berangkat dari situ penelitian ini menggunakan metode baru dalam mengkaji term ummah dengan menggunakan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Dalam pendekatan ini setidaknya terdapat tiga fokus utama yang menjadi fokus kajian yakni (1) makna dasar dan makna relasional (2) sinkronik dan diakronik yang meliputi periode Qur’anik, pra Qur’anik dan pasca Qur’anik (3) Weltanschauung. Penelitian ini termasuk penelitian library reseach dengan sumber primer berupa al-Qur’an dan terjemahannya Sedangkan sumber sekundernya adalah Lisan ‘al-Arab, Mu’jam Mufahras Li Alfazi al-Qur’an al- Karim, Mufradat fi Garib al-Qur’an, Maqayis al-Lughah, dan kamus-kamus al-Qur’an lainnya. Demikian juga kitab tafsir, kitab hadis, buku-buku, jurnal, artikel-artikel majalah dan internet, skripsi juga dijadikan sebagai sumber sekunder Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa kesimpulan yang penulis dapatkan, pertama, bahwa makna dasar dari kata ummah ialah menuju atau menumpu. Dari sini kemudian terbentuk suatu himpunan yang memiliki arah dan tujuan yang sama. Sedangkan makna relasional dari kata ummah dalam al-Qur’an tidak saja berupa himpunan manusia tetapi juga berupa himpunan binatang bahkan juga waktu. Kedua, pemahaman terhadap konsep ummah memiliki makna yang statis dan mengalami perkembangan dilihat jika dari aspek sinkronik dan diakronik. Pada periode Qur’anik kata ummah bermakna suatu kesatuan antara masyarakat agamawi yang didasarkan pada konsep religius berupa kepercayaan kepada Tuhan yang Esa Ini berbeda dengan periode pra Qur’anik di mana ummah lebih dipahami sebagai suatu kesatuan yang didasarkan pada konsep kesukuan. Demikian juga berbeda dengan periode pasca Quranik di mana ummah dipahami lebih spesifik menunjuk pada umat Islam. Ketiga,Weltanschauung dari kata ummah bahwa ummah dalam al-Qur’an selalu dikaitkan dengan ide tentang penyelamatan Tuhan karena selalu dihubungkan dengan aspek keimanan. Di samping itu ummah dalam al-Qur’an lebih bermakna inklusif karena mengakui keberadaan kelompok lain. Berbeda dengan periode pra Qur’anik dan pasca Qur’anik di mana ummah lebih bermakna eksklusif. Jika pada periode pra Qur’anik lebih dipahami sebagai suatu kesatuan yang didasarkan pada konsep kesukuan. Sedangkan pada periode pasca Quranik sering digunakan sebagai terma untuk bertindak diskriminatif kepada kelompok lain.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Ahmad Baidowi, M.Si
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 21 Apr 2016 12:53
Last Modified: 21 Apr 2016 12:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20331

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum