MATERI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERIBADATAN ISLAM ABOGE DI DESA CIKAWUNG KEC. PEKUNCEN BANYUMAS

MUHAMAD RIZA CHAMADI, SPDI, NIM. 1420411012 (2016) MATERI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERIBADATAN ISLAM ABOGE DI DESA CIKAWUNG KEC. PEKUNCEN BANYUMAS. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MATERI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERIBADATAN ISLAM ABOGE DI DESA CIKAWUNG KEC. PEKUNCEN BANYUMAS)
1420411012_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (MATERI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERIBADATAN ISLAM ABOGE DI DESA CIKAWUNG KEC. PEKUNCEN BANYUMAS)
1420411012_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Aboge merupakan salah satu komunitas Islam Kejawen, diambil dari akronim tiga kata, yaitu Alif, Rebo,Wage. Aboge terbagi atas Aboge Abangan, yang hampir sama sekali keluar dari Islam, dan Aboge Putihan yang merupakan Aboge penganut Islam taat, namun tetap mengadopsi peribadatan dengan unsurunsur sinkretis Islam-Jawa, sehingga masih menimbulkan skeptik masyarakat umum. Salah satu Aboge Putihan terdapat di desa Cikawung kecamatan Pekuncen Banyumas yang inten menjalankan proses pendidikan, sehingga peneliti tertarik meneliti materi pendidikan Islam dalam peribadatan Islam Aboge di tempat tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti mengambil tempat penelitian di komunitas Aboge Desa Cikawung Kecamatan Pekuncen Kabupten Banyumas. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan sosiologis. Pendekatan sosiologis penulis gunakan untuk mengetahui bentuk-bentuk peribadatan Aboge, proses pengajaran dan kohesifitas sosial masyarakat Aboge dalam konteks beribadah. Hasil penelitian ini meliputi: pertama berupa deskripsi bentuk-bentuk peribadatan Aboge yang meliputi ibadah magdlah dan ghairu magdlah. Ibadah magdlah tergambar dengan dilakukannya taharah, salat lima waktu, zakat dan puasa. Serta ghairu magdlah tergambar dari kegiatan-kegiatan “slametan” seperti slametan kematian, kehamilan, kelahiran, khitanan, ruwatan, dan peringatan hari besar Islam, yang semuanya mengandung unsur sedekah (shadaqah) dan zikir. Serta pernikahan (munakahat) yang dilangsungkan dengan adat Jawa. Kedua yaitu materi pendidikan Islam yang meliputi materi taharah, salat, zakat dan puasa yang semuanya menggunakan mazhab Syafi’i. Namun demikian ada beberapa inisiatif masyarakat berupa penambahan do’a qunut nazilah dalam salat lima waktu, dan pemberian zakat untuk imam Aboge seperti penulis sebutkan di atas. yang merupakan bentuk ketaklidan kepada pembawa ajaran Aboge di Desa tersebut. Sadaqah yang diberikan masyarakat berupa makanan, uang dan do’a, dan do’ado’a dalam zikir tahlil diambil dari al_Quran dan qoul ‘ulama. Ketiga adalah proses pengajaran materi pendidikan Islam Aboge, melalui pendidikan nonformal untuk anak-anak yaitu dalam TPQ Baitul Munir, dan pendidikan informal untuk masyarakat dalam majlis-majlis agama. Pendidikan untuk anak-anak menggunakan metode imla’, kitabah, sorogan dan bandungan, sedangkan untuk masyarakat dewasa menggunakan metode lisan atau mendengar dengan sebutan ngaji kuping tuture kaki disingkat jiping turki.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Ahmad Arifi, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Materi Pendidikan Islam, Peribadatan Islam Aboge.
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Pendidikan Islam
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 28 Apr 2016 14:14
Last Modified: 28 Apr 2016 14:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20525

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum