TIPE KEPEMIMPINAN NYAI DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUNTASYIRUL ULUM MAN YOGYAKARTA III

SRI WAHYUNI, NIM. 12490083 (2016) TIPE KEPEMIMPINAN NYAI DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUNTASYIRUL ULUM MAN YOGYAKARTA III. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TIPE KEPEMIMPINAN NYAI DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUNTASYIRUL ULUM MAN YOGYAKARTA III) 12490083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (TIPE KEPEMIMPINAN NYAI DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUNTASYIRUL ULUM MAN YOGYAKARTA III) 12490083_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini bermula dari kegelisahan peneliti terhadap kepemimpinan perempuan yang dinilai kurang cocok menjadi pemimpin. Ketidakcocokan tersebut berawal dari stereotip yang memandang perempuan lemah dan penafsiran ulama yang berbeda dalam memahami dalil-dalil al-Qur’an dan Hadits. Akan tetapi hal ini justru berbeda dengan Pondok Pesantren Muntasyirul Ulum yang memberikan peluang, akses, dan kesempatan yang sama kepada perempuan untuk berkiprah diranah publik menjadi seorang pemimpin. Oleh karena itu penelitian ini penting dilakukan untuk menganalisis bagaimana tipologi pesantren, tipe kepemimpinan Nyai dan implikasinya bagi pengembangan Pondok Pesantren Muntasyirul Ulum MAN Yogyakarta III. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar di Pondok Pesantren Muntasyirul Ulum MAN Yogyakarta III. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. Teknis analisis data dengan cara mereduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. Teknik penentuan validitas dan keabsahan data dengan cara triangulasi sumber dan triangulasi teknik serta disandarkan pada teori. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Tipologi Pondok Pesantren Muntasyirul Ulum MAN Yogyakarta III masuk kedalam kategori Pesantren Campuran. Lima tradisi pesantren campuran yaitu pondok, masjid, kitab, santri dan nyai. Pola pendidikan dan pengajaran di pesantren campuran adalah sorogan, bandongan, bahtsul masa’il, hafalan, tahfidzul Qur’an, tahsinul Qur’an, muhadarah, qiraah, dan koperasi. (2) Tipe kepemimpinan nyai di pesantren menerapkan tipe kepemimpinan demokratis, yang ditandai dengan prinsip kerjasama, musyawarah, pendelegasian wewenang, dan sebagai konseptor dalam pengambilan keputusan. (3) Implikasi tipe kepemimpinan Nyai berpengaruh pada pengembangan pesantren dalam bidang (a) Manajemen pesantren dan (b) Pengembangan SDM berupa (1) Pengembangan diri dan (2) Pengembangan kepribadian santri.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item