PEMIKIRAN JALALUDDIN RAKHMAT TENTANG PENDIDIKAN ISLAM (Kontribusinya Terhadap Materi dan Metode)

IMRON ROSYADI NIM : 0441 08 15, (2009) PEMIKIRAN JALALUDDIN RAKHMAT TENTANG PENDIDIKAN ISLAM (Kontribusinya Terhadap Materi dan Metode). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi berdasarkan fakta dan data yang benar serta dapat dipercaya Tentang pokok-pokok pemikiran pendidikan Islam menurut Jalaluddin Rahmat dan Mengetahui implikasi pemikiran Jalaluddin Rahmat terhadap pendidikan Islam di Indonesia, dengan harapan Memberikan sumbangan bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, terutama bagi kemajuan ilmu pendidikan, khususnya menyangkut pokok-pokok pemikiran pendidikan Islam menurut Jalaluddin Rahmat yang belum begitu dikenal akrab oleh pakar-pakar di bidang pendidikan. Dalam Penelitian penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan tekstual, suatu upaya memahami bagaimana pemikiran pendidikan Islam Jalaluddin Rahmat. Pendekatan historis faktual yang berkaitan dengan pemikiran tokoh. yaitu pemikiran Maka dalam hal ini penyusun mengadakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Dalam melakukan pengolahan data yang berkaitan dengan fokus pemikiran Jalaluddin Rahamat tentang pendidikan Islam, penyusun menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut : Deskripsi ,Interpretasi, Analisis. Hasil penelitian pemikiran Jalaluddin Rakhmat tentang pendidikan Islam dapat diidentifkasikan antara lain: landasan filosofis pendidikan Islam harus dibangun di atas pondasi yang kuat, baik sisi epistemologi, konsep manusia dengan merujuk pada sumber normatif yaitu al-Qur'an dan Sunnah. Epistemologi Islam sudah jelas, sebagaimana konsepnya Jalaluddin Rakhmat, tidak mengenal pada dikotomik, nilai spritualitas-sufistik, serta holistik. Konsep manuisa dapat disimpulkan bahwa manusia Musayyar, manusia dari sisi basyar yang tersusun unsur-unsur materi, maka secara otomatis tunduk terhadap hukum-hukum takdir tuhan, Mukhoyyar, manusia dari sisi insan dan al-Nas yang dibekali sifat-sifat rabbaniyah dan hembusan nilai Ilahiyah, manusia diberi jaminan oleh Tuhan dengan suatu kebebasan dan kreatif. Hakikat manusia yang paling esensial menurut Jalaluddin Rakhmat adalah bahwa manusia diberi kemampuan dalam mengembangkan Ilmu Dan Iman, Secara khas pemikiran Jalaluddin Rakhmat tentang pendidikan Islam mengisyartkan bahwa: pendidikan harus memperhatikan perpaduan antara tubuh dengan jiwa., manusia memiliki kemampuan hampir tidak ada batasnya, dimensi spiritual (mistikal), mampu memberikan pengetahuan baik substansi maupun proses. harus menanamkan sifat inklusif (terbuka) dan kritis; serta melatih peserta didik untuk menerima, mengolah, dan menyampaikan informasi. Pendidikan Islam juga mampu menyiapkan peserta didiknya unggul dalam ekonomi, Penddikan Islam harus mampu memberikan internalisasi nilai-nilai spiritual, Pendidikan yang mampu memberikan pencerahan spiritual, yaitu pencerahan yang mengantarkan pada keakraban, cinta, keberanian, nilai eskatis dan kemabukan dalam diri sang Khaliq (Allah) disamping itu juga pendidikan Islam menurut Jalalauddin Rakhmat harus mampu bersaing dengan pendidikan yang lain pendidikan yang mampu memberikan jawaban akan tantangan turbulensi globalisasi. Untuk mengantarkan konsep di atas diperlukan materi dan metode yang benar seperti halnya, materi meliputi syari'at, tariqat dan hakikat (ibadah, mu'amalah).ditunajang dengan sains dan teknologi. Adapaun metodenya yaitu Metode Diakronis, Metode Sinkronik-Analitik, Metode hallul musykilat Metode Tajribiyah, Metode penugasan, Metode ceramah, Metode diskusi atau dialog.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Sumedi, MA,
Uncontrolled Keywords: Pemikiran, Jalauddin Rakhmat, Pendidikan Islam
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2096

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum