PENYELESAIAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN TERHADAP PEMBIAYAAN YANG MACET STUDI KASUS NOMOR 011/TMZ_BTL/351/V/2013 DI BMT TAMZIS CABANG BANTUL YOGYAKARTA

MUHAMMAD SAHLAN, NIM. 11340120 (2016) PENYELESAIAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN TERHADAP PEMBIAYAAN YANG MACET STUDI KASUS NOMOR 011/TMZ_BTL/351/V/2013 DI BMT TAMZIS CABANG BANTUL YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENYELESAIAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN TERHADAP PEMBIAYAAN YANG MACET STUDI KASUS NOMOR 011/TMZ_BTL/351/V/2013 DI BMT TAMZIS CABANG BANTUL YOGYAKARTA) 11340120_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (15MB) | Preview
	Text (PENYELESAIAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN TERHADAP PEMBIAYAAN YANG MACET STUDI KASUS NOMOR 011/TMZ_BTL/351/V/2013 DI BMT TAMZIS CABANG BANTUL YOGYAKARTA) 11340120_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Dalam pemberian kredit, bank selalu mempertimbangkan banyaknya pemberian kredit berdasarkan jaminan atau agunan yang diberikan oleh debitur kepada kreditur. Di dalam prakteknya, debitur seringkali mengalami kredit macet atau wanprestasi terhadap perjanjian kredit. Dalam hal ini kasus Bapak Ari Budi Santoso yang melakukan pembiayaan terhadap BMT Tamzis Cabang Bantul Yogyakarta sebesar Rp 30.000.000 (Tiga Puluh Juta Rupiah) dengan tujuan untuk usaha dagang tas, terhitung sejak tanggal 15 mei 2013 sampai dengan 15 mei 2016 dengan total angsuran Rp. 1.771.000 selama 36 bulan. Di dalam prakteknya, Bapak Ari Budi Santoso tidak dapat menyelesaikan kewajibannya mulai dari tanggal 15 Mei 2013 sampai 15 November 2014 dengan total angsuran kekurangan yaitu Rp 26.849.984/-. Atas dasar itu penyelesaian kredit bermasalah atau wanprestasi perlu dikaji lebih lanjut mengenai penyelesaian kredit macet atau wanprestasi terhadap jaminan atau agunan yang diberikan oleh debitur kepada kreditur. Metode penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yakni data yang diperoleh dari lapangan akan diolah yang menghasilkan analisis data berupa pemaparan mengenai penyelesaian kredit macet yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Jenis penelitian ini termasuk penelitian (field research) yang dilakukan langsung di lapangan (BMT Tamziz Cabang Bantul Yogyakarta) dimaksudkan agar peneliti dapat memperoleh informasi dan data sedekat mungkin dengan dunia nyata, sehingga dapat memformulasikan atau memanfaatkan hasil dengan sebaik mungkin dan memperoleh data atau informasi yang selalu terkini. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa penyelesaian pembiayaan macet yang dilakukan BMT Tmazis cabang Bantul Yogyakarta melalui jalur non litigasi yaitu dengan mengupayakan penyelamatan terhadap pembiayaan anggota yang berpedoman pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/4/BPPP Tanggal 29 Mei 1993 dengan tahap rescheduling, reconditioning, restructuring dan melalui pendekatan secara lisan sebagai Surat Tagihan pertama (ST I) pada tanggal 01 November 2014, Surat Tagihan kedua (ST II) tanggal 07 November 2014, sampai dengan Surat Tagihan ketiga (ST III) tanggal 19 November 2014. Apabila dengan Surat Tagihan pertama (ST I) anggota bersedia mengupayakan kewajibannya, maka BMT Tamzis Cabang Bantul akan memberi apresiasi dan memberi penilaian baik artinya BMT Tamzis Cabang Bantul masih menyelamatkan pembiayaannya. Apabila dengan Surat Tagihan pertama (ST I) sampai dengan Surat Tagihan ketiga (ST III) anggota tidak merespon atau tidak mau menyelesaikan kewajibannya lebih-lebih melarikan diri, maka BMT Tamzis Cabang Bantul akan mendaftarkan agunan debitur ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) sesuai dengan akad mudharobah yang disepakati kedua belah pihak.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item