TRADISI PERKAWINAN SALEP TARJE (STUDI ANALISIS RESPON DI MASYARAKAT DESA LARANGAN DALAM PAMEKASAN MADURA JAWA TIMUR)

MUHAMMAD FAIQ, NIM. 1420310011 (2016) TRADISI PERKAWINAN SALEP TARJE (STUDI ANALISIS RESPON DI MASYARAKAT DESA LARANGAN DALAM PAMEKASAN MADURA JAWA TIMUR). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI PERKAWINAN SALEP TARJE (STUDI ANALISIS RESPON DI MASYARAKAT DESA LARANGAN DALAM PAMEKASAN MADURA JAWA TIMUR))
1420310011_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TRADISI PERKAWINAN SALEP TARJE (STUDI ANALISIS RESPON DI MASYARAKAT DESA LARANGAN DALAM PAMEKASAN MADURA JAWA TIMUR))
1420310011_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Perkawinan Salep tarjhe merupakan merupakan salah satu model perkawinan yang benar secara syari‟at Islam dan ketentuan perundang-undangan yang ada di Indonesia, akan tetapi dilarang berdasarkan ketentuan adat-istiadat masyarakat Madura karena diyakini dapat membawa bencana dan musibah bagi pelaku maupun keluarganya, seperti: rezekinya akan sulit, sakit-sakitan (ke‟sakean) atau bahkan meninggal dunia. Perkawinan antara dua orang laki-laki dan perempuan bersaudara yang dikawinkan dengan dua orang laki-laki dan perempuan bersaudara secara silang yang disebut Perkawinan Salep Tarjhe ini sudah menjadi sebuah larangan perkawinan dalam masyarakat yang tidak boleh dilanggar dan sebagai tradisi lokal (local castom) yang mengatur interaksi masyarakat yang dijaga secara turun temurun dari nenek moyang mereka (Bengaseppo). Penelitian ini secara pandangan akademik menarik untuk diperbincangan dalam sebuah tulisan, terlebih khususnya bagi Hukum Keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana tradisi perkawinan Salep Tarjhe yang sebenarnya dan mengungkap respon masyarakat Desa Larangan Dalam Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan terhadap Perkawinan Salep Tarjhe. Dua fokus masalah tersebut dikaji dalam kerangka teori Interaksionis Simbolik, dengan menggunakan pendekatan sosiologis secara Deskriptif Kualitatif. Penggalian fokus dilakukan secara interaktif dengan metode observasi, interview dan dokumentasi secara terus menerus dalam setiap tahapan penelitian hingga tuntas. Peneliti sebagai subjek atau instrument kunci, dengan metode pendekatan ini menjadikan Masyarakat, Tokoh Agama dan Sesepuh Masyarakat sebagai informan. Penelitian ini memperoleh dua poin kesimpulan, (1) Secara bahasa Salep Tarjhe berarti saling menendang, yang digambarkan kepada sebuah perkawinan antara dua keluarga yang mengawinkan putra-putrinya secara silang. Realitas yang terjadi dimasyarakat ini diyakini dapat mendatangkan musibah bagi pelaku maupun keluarga pelaku perkawinan Salep Tarjhe tersebut meninggal dunia, rezekinya akan sulit, sakit-sakitan (ke‟sakean), dan keturunan pelaku perkawinan tersebut lahir dengan kondisi tidak normal (cacat). meskipun secara normatifitas Hukum Islam dan UU nomor 1 tahun 1974 telah di jelaskan secara rinci, tidak ditemukan adanya larangan terhadap perkawinan seperti ini, Dengan keunikan masyarakat yang memiliki sensitifitas dan fanatisme keagamaan yang cukup tinggi namun masyarakat masih menjaga dan mempertahankan tradisi/adat sebagai sebuah nilai ketaatan terhadap nenek moyang( bengaseppo). (2) Respon masyarakat tentang tradisi Perkawinan Salep Tarjhe, merupakan sebuah interaksi yang dibangun oleh masyarakat, dan menjadi simbol sebagai sebuah larangan yang memperoleh legitimasi. Para pelaku perkawinan salep tarjhe secara individu memberikan stimulus terhadap masyarakat berupa simbol signifikan dari akibat terjadinya perkawinan tersebut yang kemudian direspon dan diinterpretasi kembali oleh Masyarakat dan diyakini kebenarannya. Orang-orang dulu terbiasa “menandai” setiap peristiwa dan kejadian-kejadian tertentu yang dianggap “aneh”. Pengalaman-pengalaman hidup itu kemudian secara tidak langsung menjadi sugesti yang terinternalisasi ke dalam mainseat pemikiran masyarakat secara turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Fathurrahman, S.Ag., M.Si
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 31 Aug 2016 11:17
Last Modified: 31 Aug 2016 11:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21847

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum