AL-WUJUH DAN AL-NAZA'IR MENURUT MUQATIL BIN SULAIMAN (STUDI KATA HUDA DAN DHOLAL)

MOHAMMAD HUSEN, NIM. 12530049 (2016) AL-WUJUH DAN AL-NAZA'IR MENURUT MUQATIL BIN SULAIMAN (STUDI KATA HUDA DAN DHOLAL). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (- H DAN AL-NA ’IR MENURUT N (STUDI KATA ىدهلا DAN للاضلا))
12530049_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (- H DAN AL-NA ’IR MENURUT N (STUDI KATA ىدهلا DAN للاضلا))
12530049_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Ilmu al-wujuh dan al-naza’ir merupakan salah satu alat untuk menafsirkan al-Qur’an. Begitu pentingnya ilmu al-wujuh dan al-naza’ir, sehingga menguasai ilmu al-wujuh dan al-naza’ir menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan dalam diri seseorang untuk dapat menjadi seorag mufassir. Adapun orang yang pertama kali memperkenalkan diskursus mengenai kaidah al-wujuh dan al-naza’ir ini adalah seorang ahli tafsir generasi atba’ al-tabi’in, yang bernama Muqati bin Sulaiman (w.150 H). Beliau memiliki karya yang khusus membahas kaidah al-wujuh dan al-naza’ir yang berjudul al- Wujuh wa al-Naza ’irfi al-Qur’an al-‘Azim. Selanjutnya dalam kitab ini, Muqatil membah as al-wujuh dan al-naza’ir dari 176 lafaz dalam al- Qur’an, yang dimulai deng an pembahas an lafaz huda sampai dengan lafaz fauqa. oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah mengenai pemikiran Muqatil tentang ilmu/kaidah al-wujuh dan al-naza’ir, yang terfokus membahas lafaz huda dan dalal. Mengenai pembahasan al-wujuh dan al-naza’ir dari lafaz huda dan dalal,. Semua pembahasan tersebut akan dikupas dengan menggunakan jenis penelitian studi pustaka (library research) dengan metode deskriptif analitis, yang mana pemaparannya tidak hanya erhenti pada penyampaian hasil penafsiran Muqatil terhadap dua lafaz diatas saja, akan tetapi meliputi interpretasi penafsiran Muqatil dengan memb andingkannya dengan penafsiran mufassir lain. Yang dalam hal ini peneliti meruju’ pada kitab al-Wujuh wa al-Naza ’ir fi al- Qur’an al-Karim karya Harun bin Musa (w . 17 0 H), al-Wujuh wa al-Naza’ir karya Abu Hilal al-Askan (w. 400 H) dan Tahsil Naza’ir al-Qur’an karya al-Hakim al-Tirmizi (w . 3 20 H) . Adapun hasil yang didapat penulis dari penelitian ini yakni, pertama: tentang ilmu al-w ujuh dan al-naza ’ir, Muqatil b erusaha memberikan informasi bahwa satu lafaz dalam al- Q ur’an terkad ang mengandung m akn a leb ih d ari s atu, deng an memperh atikan susun an kata dalam sebuah ayat. Selain itu, ilmu al-wujuh dan al-naza’ir memiliki beberapa fungsi, yakni: mempermudah dalam menafsirkan al- Q ur’an, d ap at memb uktikan s alah s atu aspek kemukjizatan al- Q ur’an d an d apat mem ah ami c akup an m akn a-makna dari suatu kata sesuai dengan kondisi teks (makna tekstual) maupun makna kontekstualnya (yang tidak sesuai dengan kondisi teks). Kedua: Muqatil berpendapat dalam kitab al-Wujuh wa al-Naza’ir fi al-Qur’an al- ‘ Azim bahwa lafaz huda mempunyai 17 macam wajah makna, sedangkan lafaz dalal mempunyai 8 macam wajah makna. Semua wajah makna yang dipaparkan oleh Muqatil dari lafaz huda dan dalal mem ang p atut digunakan . Meskipun ketika dalam memb andingkan antara penafsiran Muqatil dengan Abu Hilal al-‘Askan terd ap at pergeseran wajah m akn a, demikian ini dengan melihat pad a kitab karya Harun bin Musa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Ahmad Baidlowi, S.Ag. M.si.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 09 Sep 2016 09:15
Last Modified: 09 Sep 2016 09:15
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21945

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum