RITUS PENARI TOPENG CIREBON DALAM MEMBANGUN IDENTITAS SOSIAL

GHINA AMALIYAH SHOLIHAH, NIM. 12540008 (2016) RITUS PENARI TOPENG CIREBON DALAM MEMBANGUN IDENTITAS SOSIAL. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (RITUS PENARI TOPENG CIREBON DALAM MEMBANGUN IDENTITAS SOSIAL)
12540008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (RITUS PENARI TOPENG CIREBON DALAM MEMBANGUN IDENTITAS SOSIAL)
12540008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (943kB)

Abstract

Tari topeng merupakan salah satu kesenian tradisonal yang menjadi ikon dari kota Cirebon, tari topeng Cirebon ditampilkan oleh seorang penari maupun beberapa orang penari, di Cirebon penari topeng biasa dikenal dengan sebutan dalang topeng. Tari topeng Cirebon memiliki dua tipologi yaitu : penari wilayah barat (gaya Gegesik, Slangit dan Palimanan) dan penari wilayah timur yaitu Losari. Kedua tipologi tersebut memiliki identitas yang berbeda, penari topeng gaya timur lebih menjadikan tarian itu sebagai doa atau ruwatan sedangkan penari topeng wilayah barat lebih menjadikan tarian itu sebagai hiburan. Fokus pembahasan skripsi ini terkait dua hal, yaitu: pertama, apa makna ritual dalam pementasan tari topeng Cirebon dan kedua, bagaimana penari topeng Cirebon membentuk identitasnya sehari-hari. Data penelitian ditempuh melalui metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan data pengalaman individual (individual‟s life history). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, terdapat dua macam ritual dalam pertunjukkan tari topeng Cirebon, yaitu ritual fisik yang dimaknai sebagai bentuk penghormatan kepada benda kuno dengan memberi makan benda-benda yang disakralkan untuk mengeluarkan energi lama dan digantikan dengan energi baru (mupuk). Dan ritual batin yang dimaknai sebagai upaya untuk memperoleh keselamatan sebagai bentuk pengosongan diri melalui tirakat-tirakat yang dijalankan agar penari topeng selalu memiliki sifat ikhlas (menep) dan dilatih untuk belajar prihatin agar penari selalu mendapatkan keselamatan. Kedua, penari topeng keturunan dan non keturunan memiliki identitas yang berbeda, penari topeng keturunan lebih dikenal dengan mistiknya dibandingkan dengan penari non keturunan. Perbedaan identitas tersebut dapat dilihat dari motifnya menjadi penari, nilai historisnya, dan nilai estetik dalam menyampaikan makna-makna filosofis tari topeng. Penari topeng keturunan terikat oleh syarat-syarat dan ritual khusus dari keturunannya, hal ini sebagai bentuk untuk memelihara identitas kelompok penari topeng Cirebon keturunan, berbeda dengan penari topeng non keturunan yang tidak terikat oleh syarat-syarat dan ritual khusus, identitas penari topeng non keturunan hanya sebagai bentuk hiburan, menyalurkan hobi dan pelestarian budaya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Moh Soehadha S.Sos., M.Hum,
Uncontrolled Keywords: Identitas, Penari Topeng Cirebon, Sakral dan profane
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 20 Sep 2016 12:32
Last Modified: 20 Sep 2016 12:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22022

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum