KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN DINASTI SHAFAWI PADA ABAD XVII SAMPAI ABAD XVIII M

SITI AMINAH, NIM. 10120064 (2016) KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN DINASTI SHAFAWI PADA ABAD XVII SAMPAI ABAD XVIII M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN DINASTI SHAFAWI PADA ABAD XVII SAMPAI ABAD XVIII M)
10120064_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KEMUNDURAN DAN KERUNTUHAN DINASTI SHAFAWI PADA ABAD XVII SAMPAI ABAD XVIII M)
10120064_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Dinasti Shafawi adalah dinasti yang berkuasa di Persia dari tahun 1501- 1722 M. Penelitian ini membahas kemunduran dan keruntuhan Dinasti Shafawi dari tahun 1666-1722 M. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan kondisi Dinasti Shafawi pada masa kemunduran dan keruntuhannya yaitu ketika Dinasti ini dipimpin oleh Shah Sulaiman dan Shah Husain. Kemunduran yang dimaksud di sini adalah masa di mana Dinasti Shafawi berangsur-angsur mengalami penurunan dari segi politik, ekonomi, dan terlebih lagi dari segi etika pemimpinnya. Sepeninggal Shah Abbas II (1642-1666 M) kemunduran Dinasti ini mulai nampak jelas. Shah Sulaiman (1666-1694 M) mengalihkan dukungannya pada ahli fiqh. Shah Husain (1694-1722 M) juga berada di bawah pengaruh agamawan sehingga mendapatkan gelar “Mullah Husain”. Para ulama Syiꞌah diberikan keleluasaan dalam menerapkan ajaran Syi'ah di Persia oleh Shah. Syiꞌah akhirnya menjadi ajaran yang harus diikuti oleh penduduk Dinasti Shafawi. Di sisi lain, Shah terlalu menyenangkan diri pada fasillitas yang diberikan oleh istana dan masa bodoh terhadap urusan negara. Pada tahun 1722 M akhirnya Dinasti Shafawi kehilangan kedaulatannya. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian pustaka. Teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu teori tentang Siklus Peradaban suatu bangsa oleh Ibnu Khaldun. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa keruntuhan Dinasti Shafawi salah satunya disebabkan oleh kebijakan yang diterapkan agamawan Syiꞌah. Dalam hal ini salah satunya adalah pemaksaan ajaran Syiꞌah terhadap masyarakat non Syiꞌah. Penelitian ini bermaksud untuk mencari tahu kondisi Dinasti Shafawi dan faktor-faktor apa saja yang membuat Dinasti Shafawi kehilangan kedaulatannya. Dalam membahas kemunduran dan keruntuhan Dinasti Shafawi pada abad XVII sampai abad XVIII M, penulis menggunakan pendekatan politik. Pendekatan politik menurut Kuntowijoyo, yang menjadi perhatian ilmu politik ialah gejala-gejala masyarakat, seperti pengaruh dan kekuasaan, kebijakan, konflik, dan perilaku kepemimpinan. Jika diintegrasikan dalam penelitian ini, terlihat dari aspek kebijakan dan perilaku pemimpin Dinasti Shafawi pada kurun waktu 1666-1722 M. Hasil dari penelitian ini, penulis menggunakan teori Konflik Webster dan Siklus Peradaban Ibnu Khaldun. Istilah konflik berarti perkelahian, peperangan atau perjuangan yaitu berupa konfrontasi fisik antara beberapa pihak. Dalam hal ini, pemaksaan madzhab yang dilakukan oleh pemimpin agamawan Syi'ah Dinasti mengakibatkan terjadinya disintegrasi di wilayah kekuasaan Dinasti Shafawi sehingga memunculkan pemberontakan oleh Suku Afghan pada tahun 1722 M dan mengakibatkan hilangnya kedaulatan Dinasti. Sedangkan Siklus peradaban menurut Khaldun: menyatakan bahwa sejarah adalah catatan mengenai umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan yang terjadi pada watak masyarakat/peradaban. Pemerintahan mengalami transisi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. Jahdan Ibnu Humam Saleh MS.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 22 Sep 2016 14:11
Last Modified: 22 Sep 2016 14:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22049

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum