MAKNA BUDAYA PESANTREN DALAM FILM PENJURU 5 SANTRI

MUHAMMAD FAJAR KURNIAWAN, NIM. 12210071 (2016) MAKNA BUDAYA PESANTREN DALAM FILM PENJURU 5 SANTRI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MAKNA BUDAYA PESANTREN DALAM FILM PENJURU 5 SANTRI)
12210071_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (11MB) | Preview
[img] Text (MAKNA BUDAYA PESANTREN DALAM FILM PENJURU 5 SANTRI)
12210071_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini menganalisis makna budaya pesantren dalam film Penjuru 5 Santri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan makna-makna dari setiap simbol budaya pesantren. Budaya pesantren merupakan suatu kebiasaan yang diajarkan oleh pondok pesantren kepada anak muridnya. Budaya tersebut terus diajarkan turun-temurun dari generasi ke generasi. Oleh karena itu budaya pesantren tidak akan hilang dari pesantren. Budaya pesantren dapat dikatakan sebagai budaya yang memiliki nilai-nilai moral tersendiri. Komponen tersebut bergerak seiring dengan dinamika pesantren hingga membentuk budayanya sendiri. Budaya-budaya ini terbentuk akibat dari kebiasaan-kebiasaan santri yang di-konstruk oleh pesantren. Artinya, visi dan misi serta tujuan pesantren yang diperjuangkan guna untuk digapai bersama, baik oleh santri, pengurus ataupun pengasuh menjadi arah bagi seluruh aktivitas yang dibiasakan di pesantren. Dengan menggunakan model analisis semiotik Roland Barthes peneliti melakukan analisa pada film Penjuru 5 Santri. Pertama, peneliti memilih kata-kata dan kalimat (verbal) serta tindakan (visual) yang mengandung simbol budaya pesantren. Kedua, peneliti menguraikan setiap kata dan kalimat sebagai penanda dan petanda. Ketiga, peneliti menguraikan petanda dalam denotasi dan konotasi. Terakhir, peneliti melakukan interpretasi pada tanda-tanda tersebut dengan mitos dan nilai yang ada di masyarakat. Hasil dari penelitian ini yaitu film Penjuru 5 Santri menggambarkan makna budaya pesantren yang dimiliki oleh para santri merupakan sistem nilai budaya yang tidak saja berfungsi sebagai suatu pedoman tetapi juga suatu pendorong kelakuan santri dalam kehidupannya sehari-hari. Sehingga terdapat lima indikator makna budaya pesantren yang diantaranya pertama jiwa keikhlasan, terlihat dari adegan-adegan yang ditampilkan seperti pemberian barang-barang kepada orang yang lebih membutuhkan atau ketika benda miliknya diminta oleh orang lain maka dengan ikhlas memberikan. Kedua jiwa kesederhanaan, anak-anak tidak mengeluh dengan keadaan karena jiwa sederhana telah ditanamkan sejak kecil. Ketiga ukhuwah islamiyah ditampilan dengan adanya sikap tenggang rasa, rasa peduli, dan tolong menolong sesama muslim. Keempat jiwa kemandirian, para santri yang telah terlatih untuk hidup mandiri sejak dalam pendidikan pesantren serta kelima jiwa bebas, yang diterapkan oleh Kiai dengan cara memberikan kebebasan kepada sesama makhluk Tuhan karena kebebasan merupakan hak setiap makhluk hidup.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Nanang Mizwar H, S.Sos., M.Si.
Uncontrolled Keywords: makna, budaya, pesantren, semiotik.
Subjects: Komunikasi Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi Penyiaran Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 28 Sep 2016 15:27
Last Modified: 24 Nov 2016 11:29
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22123

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum