EPISTEMOLOGI MUHAMMAD BAQIR AS-SADR

ALI MUHTAROM, NIM. 12510060 (2016) EPISTEMOLOGI MUHAMMAD BAQIR AS-SADR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (EPISTEMOLOGI MUHAMMAD BAQIR AS-SADR)
12510060_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (EPISTEMOLOGI MUHAMMAD BAQIR AS-SADR)
12510060_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Berangkat dari rasa ingin tahu penulis tentang “Epistemologi Muhammad Baqir As-Sadr”. Dalam penelitian ini penulis berusaha merumuskan pemikiran epistemologi Muhammad Baqir As-Sadr. Ketertarikan penulis pada hal tersebut karena penulis ingin mendalami lebih jauh lagi tentang teori pengetahuan yaitu epistemologi itu sendiri. Muhammad Baqir As-Sadr sendiri seorang filosof muslim Irak yang berbicara tentang epistemologi yang berbeda dari teori-teori sebelumnya, karena ia membawa misi dari epistemologinya membuka pandangan orang-orang Islam untuk melawan imperialisme intelektual Barat, bahwa orang-orang Islam tidak harus mengekor dengan metode Barat dalam pergumulan pemikiran. Dalam kesempatan ini, penulis lebih memilih penelitian literatur. Penulis memfokuskan pada sebuah pemahaman yang lebih bersifat konseptual. Sementara dalam praktik-praktik lapangan, penulis sendiri sudah terlibat didalamnya, yaitu sebagai manusia yang berusaha memahami alam seisinya melalui teori-teori yang telah di ajarkan di kampus. Dalam penelitian yang besifat literatur ini, penulis menggunakan metode deskriptif, interpretasi. Yaitu memaparkan data yang ada, kemudian dipahami sedemikian rupa untuk diambil kesimpulan yang lebih jelas. Epistemologi berbicara tentang apa dan bagaimana pengetahuan diperoleh dan hubungannya dengan fungsi pengetahuan itu sendiri. Epistemologi lebih menekankan kepada dasar pengetahuan, yang menjadi pondasi terciptanya suatu pengetahuan. Pengetahuan manusia terdiri atas: konsepsi dan persetujuan. Konsepsi merupakan kehadiran salah satu bentuk dari esensi-esensi dalam kemampuan-kemampuan intelektif spesifik, bisa hadir dalam indra, hadir dalam imajinatif, dan dapat hadir dalam pikiran yang bersifat abstrak. Kehadiran semacam ini disebut “pemikiran”. Jadi, persepsi indra, imajinasi, dan pemikiran adalah berbagai jenis konsepsi. Mengenai persetujuan adalah titik tolak untuk melangkah dari yang konseptual kepada yang objektif. Pengetahuan jenis persetujuan merupakan pertimbangan jiwa akan adanya suatu realitas bahwa ada realitas tertentu yang berada di luar konsepsi. Menurut Muhammad Baqir As-Sadr kebenaran-kebenaran pengetahuan bukan hanya lewat wahyu atau ilham kebenaran juga lewat eksperimen-ekperimen ilmiah juga dinamakan kebenaran. Di mana dia mengkaji nilai pengetahuan manusia dan memperlihatkan bahwa orang dapat mengakui bahwa pengetahuan memiliki nilai (sesungguhnya) berdasarkan logika rasional, dan bukan berdasarkan pada logika dialektis yang tidak dapat memberikan pada pengetahuan nilai sesungguhnya. Untuk relevansi dari penelitian ini, bahwa antara perkembangan keilmuan klasik dengan perkembangan keilmuan kontemporer saat ini membentuk sebuah rantai perkembangan pengetahuan yang membangun, mencapai cita-cita pemahaman yang utuh untuk membuka pengetahuan-pengetahuan baru tentang realitas penciptaan alam semesta. Untuk mencapai hal itu penulis tidak berhenti sampai pada penelitian ini saja, akan tetapi berusaha merealisasikannya dalam praktek kehidupan nyata.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Zuhri, M. Ag
Subjects: Filsafat Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Filsafat Agama (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 19 Oct 2016 07:42
Last Modified: 19 Oct 2016 07:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22538

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum