DJARNAWI HADIKUSUMO DAN AKTIVITASNYA

Nur Khayati, NIM.: 04121744 (2008) DJARNAWI HADIKUSUMO DAN AKTIVITASNYA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DJARNAWI HADIKUSUMO DAN AKTIVITASNYA)
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (279kB) | Preview
[img] Text (DJARNAWI HADIKUSUMO DAN AKTIVITASNYA)
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (187kB) | Request a copy

Abstract

Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaian perjuangan yang panjang dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, karena gerak perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan itu ternyata digunakan oleh berbagai pergerakan baik yang berdasarkan nasionalisme maupun semangat kemerdekaan. Pertumbuhan Islam di Indonesia mengalami hambatan yang cukup berarti, bukan saja dari warisan budaya agama sebelumnya, Hindu-Budha, tetapi secara politis disebabkan oleh tekanan penjajah, yaitu Belanda dan Jepang selama sekitar tiga setengah abad. Dua hambatan itu tetap ada setelah Indonesia bebas dari penjajahan, sekalipun bentuk dan situasinya sudah berbeda.Beliau lahir dari pasangan Ki Bagus Hadikusumo dan Siti Fatimah. Djarnawi lahir pada hari Ahad 14 Juli 1920 di Kauman Yogyakarta. Apabila dirunut silsilah dari keturunan ayahnya, Djarnawi berasal dari keturunan keluarga Raden Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi Dalem santri yang menjabat sebagai lurah bidang keagamaan di Keraton Yogyakarta pada masa pemerintahan Sultan Hamangkubuwono VII. Sedangkan garis keturunan dari ibunya merupakan keturunan Raden Kaji Sunud seorang abdi dalem Keraton Yogyayakarta. Pendidikan Djarnawi sangat sederhana, dimulai dari TK Bustanul Atfal di Kauman, selanjutnya meneruskan di Standaardshool Muhammadiyah dan Kweek School Muhammadiyah. Di Madrasah Muallimin Muhamadiyah itulah tempat terakhir pendidikan formal Djarnawi Hadikusumo. Dia juga menjadi murid ulama seperti K.H. Mas Mansur, H. Rasyidi, Abdul Kahar Mudzakir, Sirad Dahlan dan berguru kepada Buya Hamka dan Buya Zaenal Arifin Abas. Hubungannya dengan Muhammadiyah sangat dekat sejak masih kanak-kanak, dia sudah begitu akrab dengan lingkungan dan kultur Muhammadiyah.Keluarganya adalah aktivis Muhammadiyah dan pendidikan formalnya ditempuh dilembaga pendidikan Muhammadiyah. Pada Tahun 1937 beliau di beri tugas oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjadi guru agama di Merbau Medan, tahun 1938-1942 dipercaya sebagai kepala sekolah Muhammadiyah di Medan. Tahun 1944-1949 dipercaya menjadi kepala sekolah di Tebingtinggi dan Djarnawi kembali ke Yogyakarta. Tahun 1962, ketika Muhammadiyah menyelenggarakan Muktamar Ke 35 di Jakarta dia terpilih menjadi sekretaris II pengurus Pusat Muhamadiyah, pada muktamar ke 36 di Bandung, Beliau terpilih menjadi ketua III Pengurus Pusat Muhammadiyah. Di Muhammadiyah Beliau aktif di Lembaga Perguruan Pencak Silat Tapak Suci Putera dan Djarnawi sebagai tokoh utama ketika didirikan tanggal 31 Juli 1963. Pada tahun 1966-1991 beliau dipilih sebagai Ketua Umum lembaga perguruan pencak silat itu. Sumbangan pemikiran Djarnawi yang monumental tampak pada era 1980-an. Saat itu Muhammadiyah sedang dihadapkan pada persoalan asas tunggal Pancasila yang kontroversial. Setelah melalaui pembahasan, pemikiran, perhitungan maka pada Muktamar ke 41 di Surakarta pada tahun 1985 Muhammadiyah menerima Pancasila sebagai satu-satunya asas Ormas/Orpol. Selain itu Djarnawi aktif di Politik. Aktivitas Djarnawi di awali sekitar tahun 1945 hingga tahun 1949 dia bergabung dalam Batalion Istimewa TNI akan tetapi karirnya terputus pada saat dia pulang ke Yogyakatrta. Aktivitasya di bidang politik di mulai lagi tahun 1960-an dari tahun 1966 sampai 1971 dia tercatat sebagai anggota MPRS/DPRGR. Bulan Februari 1968 berdiri partai Muslimin (Parmusi).dan Djarnawi dipercaya sebagai ketua umumnya. Sejak saat itu, sampai akhir hayatnya, Djarnawi banyak mencurahkan perhatiannya kepada Muhammadiyah. Djarnawi dikenal sebagai pemikir dan penulis yang produktif. Dia juga banyak menghasilkan karya.Dari uraian diatas dapat dirumuskan masalah antara lain Bagaimana biografi Djarnawi Hadikusumo? Apa peran Djarnawi Hadikusumo dalam dibidang sosial keagamaan dan politik? Dan apa karya-karya yang telah dihasilkannya? Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah kualitatif dengan memadukan library research dan field research dalam pengumpulan datanya, sedangkan pendekatan yang dipakai adalah pendekatan behavioral pendekatan ini berusaha memberikan pengertian tentang obyek dan berusaha menjelaskan dengan teliti kenyataan-kenyataan dari objek, pengaruh yang diterima, sifat dan watak yang dimiliki. Sedangkan teori yang dipakai menggunakan teori peran.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Siti Maimunah, S.Ag, M.Hum
Uncontrolled Keywords: Djarnawi Hadikusumo, Biografi, Perjuangan
Subjects: 900 Sejarah, Biografi, dan Geografi > 950 Sejarah Asia > 959.8 Sejarah Indonesia
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 25 Nov 2024 14:13
Last Modified: 25 Nov 2024 14:15
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2260

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum