KONSOLIDASI TANAH PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 DALAM KERANGKA KEPASTIAN HUKUM HAK ATAS TANAH DI KABUPATEN SLEMAN

RINTO NUGRAH SETIAWAN, NIM. 10340193 (2016) KONSOLIDASI TANAH PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 DALAM KERANGKA KEPASTIAN HUKUM HAK ATAS TANAH DI KABUPATEN SLEMAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KONSOLIDASI TANAH PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 DALAM KERANGKA KEPASTIAN HUKUM HAK ATAS TANAH DI KABUPATEN SLEMAN)
10340193_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (KONSOLIDASI TANAH PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 DALAM KERANGKA KEPASTIAN HUKUM HAK ATAS TANAH DI KABUPATEN SLEMAN)
10340193_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Erupsi Gunung Merapi di akhir tahun 2010 merupakan erupsi terbesar 100 tahun terakhir. Akibatnya banyak korban jiwa serta menimbulkan kerugian lain bagi warga Gunung Merapi, yaitu banyak ternak yang mati, bangunan rusak serta lahan yang rusak akibat terkubur material vulkanik gunung merapi yang menutup lahan dan batas–batas tanah. Oleh karena itu pemerintah melakukan penataan tanah secara berencana, yang merupakan upaya pengendalian penggunaan tanah untuk mewujudkan sebesar-besar kemakmuran rakyat, yaitu dengan konsolidasi tanah. Konsolidasi Tanah adalah kebijakan pertanahan mengenai penataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah serta usaha pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan, untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya alam denga melibatkan partisipasi aktif masyarakat, dengan berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan dan manfaat konsolidasi tanah di Kecamatan cangkringan Kabupaten Sleman dengan berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah, serta untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala dari konsolidasi tanah tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif, yaitu pendekatan terhadap masalah yang diteliti dengan menekankan pada pijakan kaidah-kaidah yang ada, dan dengan melihat aplikasi dan implikasi hukumnya. Berdasarkan hasil penelitian dan analisi data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Konsolidasi Tanah yang dilaksanakan di Kelurahan Umbulharjo dan Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman telah sesuai Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah. Sehingga penguasaan / pemilikan tanah menjadi lebih jelas dan mendapatkan kepastian hokum atas tanah mereka, serta penggunaan tanahnya dapat maksimal. Kendala-kendala yang dihapadi saat proses konsolidasi tanah yaitu sosialisasi ke masyarakat tentang apa itu konsolidasi tanah, karena sebagian masyarakat besar masyarakat masih awam dengan konsolidasi tanah. Serta saat mencari dan pemasangan batas yuridis tanah, karena batas-batas sudah hilang terkena erupsi gunung merapi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. ISWANTORO, S.H., M.H. 2. FAISAL LUQMAN HAKIM, S.H., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: konsolidasi, erupsi, hak tanah
Subjects: Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 16 Dec 2016 08:05
Last Modified: 16 Dec 2016 08:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22625

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum