KONSTRUKSI IDENTITAS ETNIS DAN AGAMA DALAM BUDAYA POP (STUDI KASUS POPULARITAS IRWAN SUMENEP DALAM D’ACADEMY 2 INDOSIAR)

AHMAD NAUFEL, NIM. 11540037 (2016) KONSTRUKSI IDENTITAS ETNIS DAN AGAMA DALAM BUDAYA POP (STUDI KASUS POPULARITAS IRWAN SUMENEP DALAM D’ACADEMY 2 INDOSIAR). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSTRUKSI IDENTITAS ETNIS DAN AGAMA DALAM BUDAYA POP (STUDI KASUS POPULARITAS IRWAN SUMENEP DALAM D’ACADEMY 2 INDOSIAR))
11540037_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (35MB) | Preview
[img] Text (KONSTRUKSI IDENTITAS ETNIS DAN AGAMA DALAM BUDAYA POP (STUDI KASUS POPULARITAS IRWAN SUMENEP DALAM D’ACADEMY 2 INDOSIAR))
11540037_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Budaya pop, bukanlah entitas yang baru dalam kehidupan masyarakat Madura. Hanya saja, saat Irwan Krisdianto tampil di D’Academy 2 Indosiar, budaya populer dengan segala macam implikasinya merasuk secara kolosal dalam diri masyarakat Madura. Sehingga, "tangan-tangan" kapitalisme mencengkram mereka melalui industri media. Pada titik inilah, media memainkan kuasanya dalam mengkonstruksi identitas etnik dan agama masyarakat Madura, sehingga hal tersebut menjadi fokus kajian dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, bersifat deskriptif-analitis, dengan menggunakan wawancara, observasi langsung, pengalaman individual dan analisis data sebagai tekhnik pengumpulan data. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori "modal" yang dicetuskan oleh Pierre Bourdieu. Bourdieu membagi modal menjadi empat, yaitu modal budaya, modal ekonomi, modal sosial dan modal simbolik. Salah satu contoh modal simbolik ialah popularitas. Teori ini mempunyai relevansi untuk mengetahui asal-usul yang membentuk popularitas Irwan Krisdianto. Sehingga, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika Irwan Krisdianto sebagai representasi masyarakat Madura dalam budaya pop, identitas etnik dan agama dilegitimasi sebagai modal yang menunjang popularitas Irwan Krisdianto. Padahal, di balik hal tersebut, secara tersirat masyarakat Madura pendukung Irwan Krisdianto, sebenarnya menjadi objek dari kekerasan simbolik. Namun, karena budaya pop menawarkan kepuasan-kepuasan sesaat, maka hal tersebut tidak dirasakan sebagai suatu kekerasan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: r. Moh. Soehadha, S.Sos. M.Hum
Uncontrolled Keywords: Budaya Pop, Irwan Krisdianto, Identitas etnik, Agama, Modal, Kekerasan simbolik
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 24 Nov 2016 08:16
Last Modified: 24 Nov 2016 08:16
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22674

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum