KONFLIK DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN KEHIDUPAN MASYARAKAT LAPINDO (STUDI KASUS BENCANA LUMPUR PANAS LAPINDO DI KEC. PORONG KAB. SIDOARJO)

DANNY ARUL SAKTI IVANSYAH, NIM. 12540005 (2016) KONFLIK DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN KEHIDUPAN MASYARAKAT LAPINDO (STUDI KASUS BENCANA LUMPUR PANAS LAPINDO DI KEC. PORONG KAB. SIDOARJO). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONFLIK DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN KEHIDUPAN MASYARAKAT LAPINDO (STUDI KASUS BENCANA LUMPUR PANAS LAPINDO DI KEC. PORONG KAB. SIDOARJO))
12540005_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONFLIK DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN KEHIDUPAN MASYARAKAT LAPINDO (STUDI KASUS BENCANA LUMPUR PANAS LAPINDO DI KEC. PORONG KAB. SIDOARJO))
12540005_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian, khususnya sosiologi konflik sudah banyak ditemukan dalam bentuk skripsi atau jurnal-jurnal karena permasalahan masyarakat tidak bisa di lepaskan dari sebuah konflik. Berbeda sekali ketika hanya menonton sebuah pertentangan lewat media televisi. Salah satu konflik yang sampai hari ini belum terselsesaikan adalah konflik yang ditimbulkan oleh meluapnya semburan lumpur panas Lapindo Brantas Inc. di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini ingin mengkaji perubahan-perubahan sosial yang diakibatkan oleh bencana lumpur panas Lapindo dan mencari posisi pemerintah, pengusaha dan masyarakat apa yang disebut sebagai korporatokrasi. Serta menjelaskan wewenang dan kekuasan, hanya gara-gara meluapnya semburan lumpur, akibatnya sungguh besar merubah segala tatanan masyarakat dari mulai sistem sosial, struktur sosial, ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Ada yang mengatakan itu bencana alam dan kesalahan manusia (human eror). Tapi setelah penelitian ini selesai hampir 99% menyatakan kalau meluapnya Lumpur Panas Lapindo itu disebabkan kesalahan manusia (human eror). Korporatotrasi dalam kasus lumpur Lapindo sangatlah merubah kehidupan masyarakat khususnya area terdampak, belum lagi korban dibohongi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah atas nama korporat. Intelektual bisa dibeli, para penegak hukum dikendalikan sedimikian rupa, media masa dibuat tak berkutik untuk membuka fakta sebenarnya. Kewenangan di sini maksudnya adalah mempunyai hak yang sah (legitimate) untuk memberikan perintah kepada orang lain. Perbedaan antara kewenangan dan keuasaan (power)adalah bahwa sumber-sumber pengaruh pada kewengan bukan dari orang yang menduduki jabatan melainkan dari jabatannya sendiri. Masyarakat lumpur lapindo khususnya area terdampak tidak mudah menjalani masa-masa awal meluapnya semburan. Banyak perubahan-perubahan kehidupan masyarakat seperti pelanggaran HAM, pengangguran, kemiskinan, ekonomi, pembangunan, infrakstrutur, pariwisata, dan masih banyak lagi. Hal itu tidak lain penyebabnya adalah kejahatan korporat-korporat yang hanya ingin mengambil profit sebesar-besarnya. Jika kewenangan pada saat itu tidak dibarengi dengan permainan korporatokrasi maka seharusnya bencana ini tidak sehebat sekarang ini. Dan jika melihat fenomena bencana lumpur Lapindo maka ada sebuah transisi demografi yang membuat masyarakat berubah. Yang semula sebagai petani sekarang menjadi masyarakat yang industri. Peralihan dari agro ke industri menyebabkan perilaku kolektif menjadi individualis. Bukan itu saja masyarakat korban Lapindo juga mendadak jadi orang kaya karena dana ganti rugi dari APBN.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Phil.Al Makin. MA.
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 24 Nov 2016 08:19
Last Modified: 24 Nov 2016 08:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22676

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum