KONSEP AL-MUTAWAHHID IBNU BAJJAH

Abdulloh Hanif, Nim: 1420510015 (2016) KONSEP AL-MUTAWAHHID IBNU BAJJAH. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KONSEP AL-MUTAWAHHID IBNU BAJJAH)
1420510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (KONSEP AL-MUTAWAHHID IBNU BAJJAH)
1420510015_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Orang-orang mutawahhid yang disebut Ibnu Bajjah sebagai nawabit, adalah orang-orang yang sempurna yang hidup di kota yang tidak sempurna. Para nawabit ini dikatakan Ibnu Bajjah sebagai manusia penyendiri (al-mutawahhid). Penyendirian itu merupakan suatu cara untuk mendapatkan kebahagiaan hidupnya. Kebahagiian mereka didapatkan melalui managemen jiwanya untuk sampai kepada penyatuannya dengan akal aktif (al-‘aql al-fa‘al) yang kemudian akan disempurnakan secara abadi melalui akal perolehan (al-‘aql al-mustafad). Persoalannya adalah kenapa orang-orang mutawahhid yang memiliki kesempurnaan justru menyendiri dari realitas sosial. Problem ini akan dijelaskan melalui pertanyaan bagaimana makna dan konsep al-mutawahhid. Penjelaskan yang muncul akan dianalisis melalui teori pesimisme Schopenhauer, dan hasilnya akan ditarik ke dalam realitas zaman modern untuk menemukan implikasi yang mungkin diterapkan dari konsep al-mutawahhid. Penenlitian ini adalah penelitian kualitataif yang berfokus pada pendalaman makna, dan tanpa kalkulasi statistik tertentu. Melalui penjelasan Ibnu Bajjah yang terdapat dalam beberapa karyanya, dan berbagai tafsiran peneliti-peneliti terdahulu, akan diambil suatu gagasan induktif atau generalisasi yang dapat dijadikan konsep inti yang dapat dianalisis dengan teori yang sudah tersedia. Hasilnya, almutawa hhid dapat dikatakan sebagai wujud manusia pesimis atas kondisi sosial, dan juga egois karena hanya mengupayakan tujuan pribadinya, bukan tujuan kebaikan bersama. Di zaman modern, mutawahhid dapat dilihat sebagai kelompok atau kelas sosial yang sebenarnya memiliki kemampuan teoritis yang baik namun justru terkucil atau terasing. Keterasingan ini dikarenakan pola hidup dunia modern yang serba materialis, yang menyebabkan pandangan dunia ideal mereka tidak dapat direalisasikan, sehingga kebahagiaan mereka hanyalah kebahagiaan teoritis semata. Kata Kunci: Ibnu Bajjah, al-Mutawahhid, nawabit, Ittishal, Akal Aktif

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. H. Syaifan Nur, M.A.
Uncontrolled Keywords: Ibnu Bajjah, al-Mutawahhid, nawabit, Ittishal, Akal Aktif
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 30 Dec 2016 09:10
Last Modified: 30 Dec 2016 09:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22741

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum