KRITIK EPISTEMOLOGI TAFSIR KONTEMPORER (Studi atas Kritik Jam al al-Banna terhadap Beberapa Pemikir al-Qur’an Kontemporer)

Saifuddin, NIM : 1420510108 (2016) KRITIK EPISTEMOLOGI TAFSIR KONTEMPORER (Studi atas Kritik Jam al al-Banna terhadap Beberapa Pemikir al-Qur’an Kontemporer). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KRITIK EPISTEMOLOGI TAFSIR KONTEMPORER (Studi atas Kritik Jam al al-Banna terhadap Beberapa Pemikir al-Qur’an Kontemporer))
1420510108_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KRITIK EPISTEMOLOGI TAFSIR KONTEMPORER (Studi atas Kritik Jam al al-Banna terhadap Beberapa Pemikir al-Qur’an Kontemporer))
1420510108_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kritik epistem ologi tafsir lum rah dilakukan oleh pegiat tafsir, yang satu m engkritik dengan berpijak pada epistem ologi tafsir klasik, sedangkan sebagian m engkritik epistem ologi tafsir klasik dengan pijakan epistem ologi tafsir kontem porer. Hal m enarik dari kritik Jam al ialah ketika dia m engkritik epistem ologi tafsir klasik, ia juga m engkritik epistem ologi tafsir kontem porer. Penulis tertarik, m ungkinkah ada yang baru dalam pijakan ilm u tafsir, karena m odel kritik seperti ini jarang penulis tem ukan. Penelitian ini adalah penelitian perpustakaan (liberary reseach) dengan m engkaji beragam data terkait dengan tem a penelitian, baik yang bersal dari sum ber utam a ( prim ary sources) m aupun sum ber pendukung (secondary sources) dan kajiannya disajikan secara eksplanatorisanalisis. Teori yang m enjadi pijakan ialah epistem ologi tafsir. Dalam bahasan epistem ologi ada tiga hal; sum ber, m etode dan validitas. Persentuhan teori ini dengan epistem ologi tafsir pernah dilakukan oleh Abdul M ustaqim dalam beberapa bukunya, dan saya gunakan untuk m enganalisa kritik Jam al. Data-data yang m enyangkut pem ikiran kritik epistem ologi tafsir kontem porer ditelusuri dari tulisan Jam al al-Banna sendiri sebagai sum ber utam a (prim arys ources) atau objek m atrial, yaitu kitab Tafsi>r al-Qur’a>n Baina al-Qudam a>’ wa al-M uhaddis|i>n. Hasil penelitian m enunjukkan, kritik Jam al terhadap epistem ologi tafsir kontem porer lebih banyak tertuju pada m etode yang dibangun oleh m ufasir kontem porer tersebut. Nam un sebelum itu Jam al juga m engkritik secara general para m ufassir klasik, seperti yang disim pulkan Jam al, bahwa karya m ufassir klasik cenderung pada tiga aspek yang m enurut Jam al tidak m enggam barkan tafsir yang ideal. Tiga aspek tersebut ialah, Pertam a: Orientasi bahasa (allughawiyyu> n), Kedua: Orientasi sektarian (al-m adzhabiyyu>n), Ketiga: Orientasi riwayat (alikhba> riyyu>n). Sedangkan kritiknya terhadap m ufassir kontem porer dari tiga prinsip epistem ologi tafsir, kritik Jam al lebih terfokus pada m etodologi perorangan m ufassir. Ada em pat m ufassir kontem porer yang dikritik epistem ologinya oleh Jam al. Pertam a, kritik kepada Am in al-Khuli: Salah satu kritiknya terhadap pendekatan sastra yang digagas oleh Am in, m enurut Jam al sangat sulit diterapkan, karena m etode ini m em butuhkan penguasaan lim a prinsip yang cukup sulit saat ini dikuasai, bahkan Am in akan “teraniaya” oleh prinsip-prinsip yang diterapkan itu. Kedua: M uham m ad Syahrur, m enurut Jam al, kesetiaan Syahrur pada m etode linguistik dan indikasi kosa kata dan akarnya m enggiringnya pada penafsiran yang abai terhadap konteks al-Qur’an itu sendiri. Ketiga, Arkoun, sikap Arkoun yang m em perlakukan al-Qur’an sebagai teks turats, sebagaim ana dilakukan oleh para orientalis, m enurut Jam al, secara artifisial bisa dikatakan sebagai perlakuan orang yang tidak “berim an” bahwa al-Qur’an diturunkan oleh Allah. Keem pat, Nasr Ham id Abu Zaid, m enurut Jam al Nasr Ham id tidak lagi beranggapan al-Qur’an yang ada sekarang sebagai teks suci yang berasal dari Allah, m elainkan telah terkem as dalam bahasa Arab yang notabene m erupakan instrum en budaya. Selain itu, Pendekatan sastrawi yang dilakukan Nasr terhadap al-Qur’an tidak pas, karena m enurut Jam al, al-Qur’an m em punyai sifat yang unik yang tidak dipunyai oleh kitabkitab selain al-Qur’an. Dan yang terakhir, Jam al m engkritik orientalis: m enurut Jam al, M ereka m enjadikan al-Qur’an layaknya teks sastra m urni, dan pada gilirannya, m ereka gagal m endekati al-Qur’an sekalipun dalam konteks sastra, karena dim ensi sastrawi al-Qur’an yang sangat kontras dengan teks-teks lainnya. Di akhir bukunya Jam al m em berikan penawaran penafsiran yang m enurut Jam al ideal. Jam al selalu m endorong bagi generasi m ufassir untuk selalu berevolusi dengan al-Qur’an. Karena dia terisnpirasi dari hadis nabi “ berovolusilah dengan al-Qur’an” .“Revolusi al-Qur’an” m erupakan penghadiran kem bali m akna-m aknanya yang revolusioner yang m endam ba perubahan sebagaim ana digagas oleh Nabi. Tidak sebagaim ana um um nya, ia berinteraksi dengan al-Qur’an tanpa “senjata” apapun; bukan sebagai studi dan anti-m etodologi tertentu. Agenda utam anya ialah m em biarkan teks al-Qur’an berbicara sendiri sehingga m em unculkan sem angat revolusioner. Keyword: epistem ologi, kritik, m etode,tafsir.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr.Ahmad Baidowi, M .Si
Uncontrolled Keywords: epistem ologi, kritik, m etode,tafsir.
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 21 Dec 2016 08:36
Last Modified: 21 Dec 2016 08:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22887

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum