DINAMIKA DEMOKRASI LOKAL DALAM BUDAYA RUKUN PARTAI POLITIK PADA PILBUP LAMONGAN 2015

MUHAMMAD USMAN, NIM. 11370057 (2016) DINAMIKA DEMOKRASI LOKAL DALAM BUDAYA RUKUN PARTAI POLITIK PADA PILBUP LAMONGAN 2015. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DINAMIKA DEMOKRASI LOKAL DALAM BUDAYA RUKUN PARTAI POLITIK PADA PILBUP LAMONGAN 2015)
11370057_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (10MB) | Preview
[img] Text (DINAMIKA DEMOKRASI LOKAL DALAM BUDAYA RUKUN PARTAI POLITIK PADA PILBUP LAMONGAN 2015)
11370057_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Demokrasi dalam praktiknya selalu melahirkan persaingan antar kekuatan politik yang menjadi pemicu munculnya berbagai konflik. Dalam perjalanannya, demokrasi di Indonesia telah bersentuhan dengan nilai-nilai asli yang dimiliki oleh masyarakat jauh sebelum mengenal sistem demokrasi yang muncul dari Barat. Demokrasi sebagai bentuk persaingan bebas bersentuhan dengan nilai-nilai kerukunan yang sangat menjunjung tinggi kebersamaan dan keharmonisan dalam hidup, seperti dalam fenomena terbentuknya koalisi tunggal seluruh partai di Kabupaten Lamongan. Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa pertanyaan yaitu bagaimana proses terbentuknya koalisi tunggal ini, motif apa yang dibangun, serta bagaimana fenomena ini dalam pandangan Islam. Berlandaskan berbagai data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pilkada yang dilaksanakan di Lamongan merupakan suatu bentuk demokratisasi lokal di mana sistem demokrasi yang dilaksanakan tidak serta-merta berdiri sendiri, akan tetapi diiringi oleh sistem nilai lainnya seperti nilai-nilai kerukunan, kegotong-royongan dan ketertiban. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan dengan mewawancarai seluruh pengurus DPC/DPD partai politik yang ada di Kabupaten Lamongan terkait pemikiran, dukungan, dan alasan mereka dalam pembentukan koalisi tersebut. Menggunakan teori motif peneliti dapat menyimpulkan bahwa koalisi tersebut tercipta atas dua faktor yaitu motif berafiliasi yang tinggi yang dimiliki oleh partai dan motif berkuasa yang rendah yang dimiliki oleh partai. Kedua faktor tersebut menjadi motif dibalik terciptanya koalisi tunggal sehingga proses demokrasi di tingkat lokal dapat berjalan dengan tertib, aman, dan lancar tanpa adanya konflik yang berarti. Nilai kerukunan ini merupakan pilar terciptanya persatuan dalam suatu bangsa dimana persatuan merupakan hal yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. SUBAIDI, S.Ag., M. Si.,
Uncontrolled Keywords: Pilkada, Demokratisasi Lokal, Nilai-nilai kerukunan.
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 22 Dec 2016 10:50
Last Modified: 22 Dec 2016 10:50
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23180

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum