PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA DENGAN METODE GUIDED INQUIRY UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA/MA PADA MATERI GEOMETRI

AMALIA PRAHESTI, NIM. 12600025 (2016) PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA DENGAN METODE GUIDED INQUIRY UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA/MA PADA MATERI GEOMETRI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA DENGAN METODE GUIDED INQUIRY UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA/MA PADA MATERI GEOMETRI) 12600025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (29MB) | Preview
	Text (PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA DENGAN METODE GUIDED INQUIRY UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA/MA PADA MATERI GEOMETRI) 12600025_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini mempunyai dua tujuan. Tujuan pertama adalah menghasilkan bahan ajar matematika materi Geometri dengan metode guided inquiry yang layak untuk memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah siswa SMA/MA pada materi Geometri. Tujuan kedua adalah mengetahui dampak penggunaan bahan ajar matematika ini terhadap kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika siswa. Jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah design research. Model penelitian yang digunakan adalah Graveimeijer dan Cobb. Model ini terdiri dari tiga tahap yaitu preparing for the experiment, the design experiment dan the retrospective analysis. Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Sewon, Bantul tahun ajaran 2015/2016. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian bahan ajar, lembar observasi, lembar kuesioner bahan ajar, lembar tes, dan angket respon siswa. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar matematika dengan metode guided inquiry yang telah melalui beberapa proses. Proses tersebut diawali dari pembuatan desain, pengembangan materi, penilaian validator, uji coba, dan revisi hingga dihasilkan bahan ajar dengan metode guided inquiry yang memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Bahan ajar ini sudah memenuhi kriteria kelayakan yakni validitas, efektivitas, dan praktibilitas. Validitas bahan ajar berdasarkan penilaian validator yang menunjukkan bahwa bahan ajar memiliki kriteria sangat baik dengan skor 168,5. Efektivitas bahan ajar dilihat dari dampak proses dan dampak hasil. Dampak proses sudah dapat dikatakan baik jika dilihat dari proses pembelajaran seperti mengikuti petunjuk untuk menyelesaikan serangkaian aktivitas yang disajikan dalam bahan ajar. Dampak hasil dilihat dari hasil post test yang menunjukkan rata-rata 79 untuk pemahaman konsep dan 76,01 untuk pemecahan masalah serta persentase siswa yang mencapai KKM adalah 68,18%. Praktibilitas dilihat dari angket respon siswa terhadap bahan ajar matematika. Hasil respon siswa menghasilkan skor 54,76 dari skor maksimal 76, skor tersebut termasuk kategori respon positif. Berdasarkan kriteria kelayakan bahan ajar, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar layak digunakan dan mampu memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Dampak yang diperoleh dari penggunaan bahan ajar adalah siswa lebih aktif dalam pembelajaran, siswa menjadi lebih berani menyampaikan gagasan, siswa bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan, dan siswa lebih bersemangat ketika mempelajari matematika.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item